Melihat Eks Transmigrasi Seluma Sepi Ditinggal Penghuninya
Meramaikan aktivitas desa, Pengajian Fatayat NU dan Muslimat NU di pusatkan di Masjid Al Ikhlas Desa Harapan Mulya Kecamatan Talo--
RADAR BENGKULU, SELUMA - Mendengar kata Desa Transmigrasi mungkin terbesit dipikiran kita semua desa yang ramai dengan jumlah penduduk yang mayoritas didominasi dari luar daerah. Rupanya itu tidak berlaku di Desa Harapan Mulya, Kecamatan Talo.
Desa eks transmigrasi yang dibuka sejak tahun 2007 ini begitu sunyi dan amat sepi, padahal letaknya tak jauh dari ibukota Kecamatan Talo.
"Desa ini dahulu merupakan eks transmigrasi Desa Napal Melintang, Kecamatan Talo yang dibuka sejak sekitar tahun 2007. Tapi penduduknya banyak yang pindah dan tak menempati rumah yang ada," kata Nasori, tokoh warga Desa Harapan Mulya ,Kecamatan Talo, Minggu (17/12).
Diceritakannya, awalnya Transmigrasi Desa Napal Melintang tersebut merupakan transmigrasi penduduk dari Jawa dan penduduk lokal. Jumlah penduduknya mencapai lebih kurang 120 Kepala Keluarga. Namun saat ini, seiring dengan pemekaran desa dan kabupaten nama desa menjadi Desa Harapan Mulya.
BACA JUGA:Selain untuk Obat Mencret, Daun Jambu Biji Juga Berkhasiat Mengurangi Minyak Berlebih Pada Wajah
" Sekarang jumlahnya idak lebih dari 80 KK," sampainya.
Kondisi sepinya desa menurutnya salah satunya banyaknya penduduk transmigrasi lokal yang enggan menempati jatah rumah dan hanya mengambil jatah lahan. Sementara penduduk transmigrasi dari luar daerah ada yang pindah.
" Banyak warga pribumi yang ikut transmigrasi lokal enggan menempati dan menghuni rumah transmigrasi, sehingga sepi," Kata Nasori.
Sementara itu, menurut Asnawi, warga Kelurahan Napal, Kecamatan Seluma, salah satu warga yang meninjau lokasi, mengaku prihatin dengan kondisi desa eks transmigrasi yang sepi.
BACA JUGA:Korupsi Dana Desa Mantan Kades Cirebon Baru Divonis 22 Bulan Penjara dan Denda Rp 50 Juta
BACA JUGA:Jelang Nataru, Stok Kebutuhan Masyarakat Bengkulu Masih Aman
" Sangat disayangkan, padahal dahulu ramai dan letaknya tak jauh dari pusat ibukota Kecamatan," ujarnya.
Mirisnya lagi, akses jalan menuju desa masih sempit dengan tanjakan terjal serta jaringan seluler yang kelam timbul. (0ne)