8 Tips Mengelola Stres dari Media Sosial untuk Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital

Reporter: Naura |

Editor: Syariah m |

Minggu , 22 Sep 2024 - 10:43

Tips Mengelola Stres dari Media Sosial untuk Menjaga Kesehatan Mental di Era Digital-Poto ilustrasi-

radarbengkulu.bacakoran.co - Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Meskipun platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok memberikan banyak manfaat, seperti memudahkan komunikasi dan akses informasi, penggunaan berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.

Stres akibat media sosial, mulai dari tekanan untuk selalu tampil sempurna hingga kecemasan karena FOMO (fear of missing out), semakin banyak dirasakan oleh masyarakat.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengelola penggunaan media sosial agar tetap seimbang dan tidak merusak kesehatan mental.

Dilansir pada Psychology Today, berikut tanda-tanda stress dan 8 tips untuk mengelola stress dari media sosial.

Tanda-tanda Stres akibat Media Sosial

Sebelum memahami cara mengelola stres, ada baiknya mengenali tanda-tanda stres yang mungkin disebabkan oleh penggunaan media sosial. Beberapa di antaranya meliputi:

• Perasaan cemas atau depresi setelah menghabiskan waktu di media sosial.

8 tips mengelola stres dari media sosial untuk menjaga kesehatan mental di era digital                             
 
radarbengkulu.bacakoran.co - di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. 
meskipun platform seperti instagram, facebook, twitter, dan tiktok memberikan banyak manfaat, seperti memudahkan komunikasi dan akses informasi, penggunaan berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. 
stres akibat media sosial, mulai dari tekanan untuk selalu tampil sempurna hingga kecemasan karena fomo (fear of missing out), semakin banyak dirasakan oleh masyarakat. 
baca juga:berikut ini 7 tips menjaga kesehatan mental dikalangan mahasiswa karena stres dan kecemasan, penting nih!
baca juga:dukungan kesehatan mental bagi ibu hamil dengan depresi atau kecemasan
oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengelola penggunaan media sosial agar tetap seimbang dan tidak merusak kesehatan mental.
 
dilansir pada psychology today, berikut tanda-tanda stress dan 8 tips untuk mengelola stress dari media sosial.
tanda-tanda stres akibat media sosial
sebelum memahami cara mengelola stres, ada baiknya mengenali tanda-tanda stres yang mungkin disebabkan oleh penggunaan media sosial. beberapa di antaranya meliputi:
 
• perasaan cemas atau depresi setelah menghabiskan waktu di media sosial.
 
• membandingkan diri dengan orang lain hingga merasa tidak cukup baik.
 
• merasa tidak puas dengan pencapaian atau penampilan sendiri.
 
• ketergantungan pada validasi eksternal, seperti jumlah like atau komentar.
 
• mengalami kelelahan mental setelah scrolling tanpa henti.
 
jika mengalami gejala-gejala ini, penting untuk mulai mengatur kembali cara penggunaan media sosial agar tidak berdampak buruk pada kesehatan mental.
 
tips mengelola stres dari media sosial
 
1. batasi waktu penggunaan 
 
salah satu cara paling efektif untuk mengurangi stres dari media sosial adalah dengan membatasi waktu penggunaan. terlalu lama berada di media sosial dapat membuat seseorang merasa kelelahan dan terbebani. 
 
platform seperti instagram dan tiktok sudah menyediakan fitur pengingat waktu penggunaan yang bisa diaktifkan. dengan membatasi waktu layar, kamu bisa lebih fokus pada kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan menenangkan.
 
2. kurangi eksposur terhadap konten negatif 
 
tidak semua konten di media sosial membawa dampak positif. terkadang, konten yang kita lihat justru memperburuk kondisi mental, seperti berita negatif, perdebatan politik yang panas, atau komentar-komentar yang bersifat merendahkan. 
 
untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk mengelola akun yang diikuti. unfollow atau mute akun-akun yang sering kali memicu stres, dan gantilah dengan akun yang menyebarkan energi positif atau memberikan informasi yang bermanfaat.
 
3. praktikkan mindful scrolling 
 
salah satu kebiasaan buruk dalam menggunakan media sosial adalah scrolling tanpa berpikir. ini seringkali membuat waktu terbuang percuma dan menambah stres tanpa kita sadari. 
 
cobalah untuk berlatih mindful scrolling, di mana kamu sadar dan selektif dalam memilih konten yang akan dilihat. batasi diri pada konten yang inspiratif, menghibur, atau edukatif, dan berhenti jika merasa mulai kehilangan fokus atau merasa lelah secara mental.
 
4. tetapkan tujuan yang jelas dalam penggunaan media sosial 
 
salah satu cara untuk menghindari kecanduan dan stres dari media sosial adalah dengan menetapkan tujuan yang jelas saat menggunakannya. 
 
misalnya, apakah kamu ingin mencari informasi, mempromosikan bisnis, atau berinteraksi dengan teman? dengan tujuan yang spesifik, kamu bisa lebih terarah dan tidak terjebak dalam scrolling tanpa henti yang tidak membawa manfaat.
 
5. jadwalkan "detoks digital" 
 
secara berkala, cobalah untuk mengambil jeda dari media sosial atau melakukan detoks digital. ini bisa berupa tidak membuka aplikasi media sosial selama satu hari penuh atau membatasi penggunaannya hanya pada waktu-waktu tertentu saja. 
 
detoks digital dapat memberikan waktu bagi pikiran untuk beristirahat dari stimulasi yang terus-menerus dan membantu mengurangi perasaan cemas atau stres.
 
6. fokus pada interaksi yang bermakna 
 
alih-alih hanya terjebak dalam konsumsi konten, cobalah untuk fokus pada interaksi yang lebih bermakna di media sosial. 
 
berkomunikasi dengan teman, keluarga, atau komunitas yang positif dapat meningkatkan kesejahteraan emosional. dengan berinteraksi secara aktif, kamu bisa merasa lebih terhubung secara sosial dan tidak hanya menjadi penonton pasif.
 
7. berhenti membandingkan diri dengan orang lain 
 
salah satu penyebab utama stres dari media sosial adalah membandingkan diri dengan orang lain. kehidupan yang tampak sempurna di media sosial seringkali tidak mencerminkan kenyataan, karena banyak orang hanya membagikan momen-momen terbaik mereka. 
 
cobalah untuk menyadari bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan kamu tidak perlu menyesuaikan diri dengan standar orang lain.
 
8. fokus pada aktivitas offline 
 
terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial dapat membuat seseorang kehilangan keseimbangan antara dunia nyata dan dunia maya. 
 
untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk melibatkan diri dalam aktivitas offline yang menyenangkan, seperti berkumpul dengan teman, membaca buku, berolahraga, atau berkebun. 
 
aktivitas ini dapat memberikan kepuasan nyata yang lebih mendalam dibandingkan dengan scrolling di media sosial.
 
dampak positif dari pengelolaan media sosial yang sehat
 
dengan mengelola penggunaan media sosial secara bijak, kamu dapat menjaga kesehatan mental dengan lebih baik. beberapa dampak positif yang bisa dirasakan antara lain:
 
• mengurangi perasaan cemas dan stres yang disebabkan oleh tekanan sosial di media.
 
• meningkatkan fokus dan produktivitas karena tidak lagi terganggu oleh notifikasi yang terus-menerus.
 
• memperbaiki hubungan sosial dengan lebih banyak berinteraksi secara langsung dan bermakna.
 
• meningkatkan kualitas tidur, terutama jika kamu menghindari penggunaan media sosial sebelum tidur.
 
kesimpulan
mengelola stres dari media sosial merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan mental di era digital yang semakin terhubung. 
dengan membatasi waktu penggunaan, memilih konten yang positif, serta melibatkan diri dalam aktivitas offline, kita bisa mengurangi dampak negatif dari media sosial dan menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan teknologi. 
ingatlah bahwa media sosial adalah alat, dan kita yang memiliki kendali penuh atas cara kita menggunakannya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, MINGGU 22 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan