Sosialisasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kesetaraan Gender di Provinsi Bengkulu

Reporter: Naura Q |

Editor: Azmaliar |

Kamis , 19 Sep 2024 - 21:12

Sosialisasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kesetaraan Gender di Provinsi Bengkulu-Naura-RADAR BENGKULU

Dalam sesi ini, Dewi memperagakan cara membuat bolu kukus mekar, yang menjadi salah satu contoh usaha kreatif yang dapat dilakukan di rumah sebagai upaya pemberdayaan ekonomi keluarga.

Dewi Marlina berbagi tips dan trik dalam membuat kue yang tidak hanya lezat, tetapi juga mudah dijual.

Kemudian, melalui demo masak ini juga dapat memanfaatkan potensi bahan baku lokal untuk menciptakan produk kuliner yang memiliki nilai jual tinggi. Ini adalah salah satu cara untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga, terutama di masa-masa sulit seperti sekarang.

Dengan Kegiatan Peningkatan Kualitas Keluarga dalam Mewujudkan Kesetaraan Gender dan Hak Anak ini menjadi salah satu langkah penting dalam mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Provinsi Bengkulu.

Diharapkan, melalui kegiatan ini, para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk menciptakan perubahan positif di lingkungan mereka masing-masing.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah, media, dan masyarakat, kesetaraan gender dan perlindungan anak di Provinsi Bengkulu diharapkan dapat semakin terwujud. Sehingga, dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas keluarga dan masyarakat yang lebih baik di masa mendatang.

sosialisasi peningkatan kualitas keluarga dan kesetaraan gender di provinsi bengkulu                            mendorong peran perempuan dalam pembangunan
radar bengkulu – dalam rangka meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan serta mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak, dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk, dan keluarga berencana (dp3ap2kb) provinsi bengkulu menyelenggarakan kegiatan sosialisasi peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender (kg) dan hak anak yang dilaksanakan di hotel nala sea side, pada kamis, 19 september 2024.
kegiatan ini dihadiri oleh 100 peserta dari berbagai instansi pemerintah, organisasi masyarakat, serta perwakilan dunia usaha.
acara ini dilaksanakan bertujuan untuk mendorong pemahaman tentang kesetaraan gender dan pentingnya hak-hak anak dalam keluarga.
kesetaraan gender yang dimaksud tidak hanya mengacu pada pembagian peran di dalam rumah tangga, tetapi juga pada pemberdayaan perempuan agar dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial di masyarakat.
dalam sambutannya, ketua pelaksana kegiatan, rehesten linarti, se, me, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata dari dp3ap2kb dalam mendukung pengarusutamaan gender (pug) dan meningkatkan kualitas keluarga di provinsi bengkulu.
baca juga:peningkatan kualitas keluarga dan kesetaraan gender di provinsi bengkulu melalui sosialisasi pprg
baca juga:long weekend maulid nabi saw, ini 5 rekomendasi wisata anak di bogor yang menarik dikunjungi bersama keluarga
ia menekankan pentingnya peran ibu, yang tidak hanya sebagai pengasuh, tetapi juga sebagai pendidik, pembimbing, dan pelaku ekonomi keluarga.
"tidak dapat dipungkiri, peran perempuan, khususnya ibu, dalam keluarga sangat krusial. ibu bukan hanya sebagai pengasuh, tetapi juga sebagai pendidik dan pembimbing bagi anak-anaknya. melalui pola asuh yang baik, ibu dapat membentuk karakter dan nilai-nilai positif yang akan dibawa anak hingga dewasa. selain itu, peran ibu dalam membantu meningkatkan perekonomian keluarga melalui wirausaha dan umkm juga sangat signifikan," ungkap rehesten.
ia juga menekankan bahwa melalui kegiatan ini, diharapkan para ibu di provinsi bengkulu dapat lebih berdaya, baik dari segi ekonomi maupun sosial.
"dengan memperkuat peran ibu, kita turut mendorong kemajuan bangsa. perempuan tidak bisa dipandang remeh dalam membangun negara. karena, mereka adalah pondasi rumah tangga dan masyarakat yang kuat," tambahnya.
kepala dp3ap2kb provinsi bengkulu, drs. eri yulian hidayat, m.pd, yang diwakilkan oleh fungsional penggerak swadaya masyarakat ahli muda, neti cherawati, skm, sst, map, memberikan sambutan tentang pentingnya memahami konsep kesetaraan gender.
dalam sambutannya, neti menyebutkan bahwa banyak masyarakat yang belum memahami dengan baik makna dari gender dan kesetaraan gender.
baca juga:peran kunci perempuan menuju indonesia emas 2045
baca juga:sosialisasi pendampingan kepada umkm untuk memberdayakan perempuan dalam meningkatkan ekonomi
"pengarusutamaan gender (pug) bukan hanya tentang perempuan. konsep gender melibatkan peran laki-laki dalam mendukung perempuan untuk mencapai kesetaraan. gender tidak hanya berbicara soal jenis kelamin, tetapi lebih kepada peran, fungsi, dan tanggung jawab yang dapat diambil oleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keluarga dan masyarakat," jelas neti.
neti juga menjelaskan bahwa melalui pelatihan dan sosialisasi yang telah dilakukan, dp3ap2kb berupaya membangun pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya kesetaraan gender dalam pembangunan.
"perempuan juga harus mendapatkan kesempatan yang setara dalam pengambilan keputusan, baik di rumah tangga maupun di sektor publik. kita berharap, kegiatan hari ini dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang pentingnya peran perempuan dan kesetaraan gender dalam meningkatkan kualitas keluarga," ujarnya.
neti juga menggarisbawahi peran perempuan dalam sektor ekonomi, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui usaha kecil dan menengah.
"kami berharap melalui kegiatan ini, perempuan di provinsi bengkulu dapat semakin berperan aktif dalam kegiatan ekonomi. sehingga mereka dapat membantu menguatkan ekonomi keluarga. pada akhirnya, keluarga yang kuat akan menghasilkan masyarakat yang kuat. dan, masyarakat yang kuat akan membangun negara yang kuat," tuturnya.
baca juga:apa boleh perempuan hamil keluar malam,simak yuk
baca juga:dp3ap2kb gelar sosialisasi strategi penanganan kekerasan terhadap perempuan dan tppo
selanjutnya acara ini juga menghadirkan ketua ikatan jurnalis televisi indonesia (ijti) provinsi bengkulu, novi aryansyah, sebagai narasumber yang membahas tentang peran media dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
dalam pemaparannya, novi menjelaskan perbedaan antara media sosial dan media mainstream yang sudah terverifikasi oleh dewan pers.
"media sosial sering kali menjadi saluran penyebaran informasi yang tidak terverifikasi, yang dapat merugikan korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak. berbeda dengan media mainstream yang sudah terikat dengan kode etik jurnalistik, yang di dalamnya terdapat prinsip-prinsip perlindungan terhadap identitas korban," jelas novi.
ia menekankan bahwa media yang baik memiliki peran strategis dalam mendorong pengungkapan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"media harus patuh pada kode etik jurnalistik. salah satunya adalah tidak menampilkan identitas korban secara eksplisit. kami, sebagai media, berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan identitas korban sambil tetap mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak," tambah novi.
setelah rangkaian materi dan diskusi, acara dilanjutkan dengan sesi demo masak yang dipandu oleh dewi marlina, pemilik usaha kuliner "bunda kue".
baca juga:ini kata kemenpppa soal pemberian susu ada di program makan bergizi gratis
baca juga:lppa pimpinan wilayah 'aisyiyah bengkulu gelar seminar literasi
dalam sesi ini, dewi memperagakan cara membuat bolu kukus mekar, yang menjadi salah satu contoh usaha kreatif yang dapat dilakukan di rumah sebagai upaya pemberdayaan ekonomi keluarga.
dewi marlina berbagi tips dan trik dalam membuat kue yang tidak hanya lezat, tetapi juga mudah dijual.
kemudian, melalui demo masak ini juga dapat memanfaatkan potensi bahan baku lokal untuk menciptakan produk kuliner yang memiliki nilai jual tinggi. ini adalah salah satu cara untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga, terutama di masa-masa sulit seperti sekarang.
dengan kegiatan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak ini menjadi salah satu langkah penting dalam mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di provinsi bengkulu.
diharapkan, melalui kegiatan ini, para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk menciptakan perubahan positif di lingkungan mereka masing-masing.
dengan adanya sinergi antara pemerintah, media, dan masyarakat, kesetaraan gender dan perlindungan anak di provinsi bengkulu diharapkan dapat semakin terwujud. sehingga, dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas keluarga dan masyarakat yang lebih baik di masa mendatang.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi RADAR BENGKULU, JUMAT 20 SEPTEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan