DLHK Bengkulu Sealatan Akan Mendapatkan Armada Mobil Amrol,Kapan Itu Terwujud Ya!

RADAR BENGKULU, MANNA - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Bengkulu Selatan pada tahun 2014  pada APBD Perubahan ini  akan mendapatkan satu unit armada mobil jenis Amrol.  Mobil amrol ini sangat dibutuhkan. Usulan itu sudah disampaikan sejak tahun 2014 lalu.

Kepala DLHK Bengkulu Selatan Haroni,SP menyampaikan, memang kalau peruntukannya hampir sama dengan dump truck. Bedanya mobil amrol ini sedikit berbeda pada umumnya memiliki seperti katrol,yang biasa digunakan untuk membawa kontainer sampah. Kalau dump truck langsung diangkut dan sampahnya  dikumpulkan langsung oleh petugas.

"Untuk anggaran yang sudah disiapkan dalam APBD Perubahan sekitar Rp 650 juta sesuai harga yang tertera pada E Katalog.Nantinya mobil Amrol ini akan kita gunakan untuk wilayah yang ada disekitaran Kecamatan Kota Manna,Pasar Manna dan Manna. Intinya, dimana titik - titik lokasi kontainer berada," papar Haroni.

Karena saat ini mobil Amrol yang ada sudah rusak. Kalau untuk dump truck, walaupun rusak - rusak sedikit masih bisa dioperasikan sebanyak enam armada.Untuk saat ini mobil amrol tersebut akan mengangkut kontainer sebanyak lima buah.

BACA JUGA:Ini Pentingnya Membangunan Jalan Pikiran Seorang Guru Dalam Dunia Pendidikan

BACA JUGA:Penguatan Pengamanan Pilkada Kaur 2024, Ditbinmas Gelar Supervisi di Polres Kaur

Kalau untuk mobil Amrol kalau hanya disekitar Kota Manna saja satu buah mobil Ambrol sudah cukup. Saat ini yang masih dibutuhkan adalah armada (dump truck).Kalau armada tersebut bisa ditambah, bisa jadi nantinya petugas kebersihan yang ada akan memperluas lokasi kerjanya.

"Dari enam armada yang kita miliki,hanya ada dua yang masih tergolong baru.Kalau empat lagi sudah sering rusak. Risikonya kita harus menganggarkan untuk biaya perbaikan karena sudah sering dilakukan perbaikan,tetapi masih bisa digunakan.Mudah - mudahan untuk tahun depan 2025 kita bisa mendapatkan armada yang baru (dump truck) kalau mau diserentakkan  dengan mobil Amrol mengingat kondisi keuangan daerah mungkin belum mencukupi," pungkas Haroni.