5 Tantangan Kesehatan Mental Orang Tua Baru dan Cara Mengatasinya

Reporter: Naura Qristina |

Editor: syariah m |

Rabu , 11 Sep 2024 - 05:21

Perubahan Drastis dalam Rutinitas dan Kehidupan Kehidupan dengan bayi baru lahir berarti kurang tidur, perubahan jadwal yang tidak terduga, dan tuntutan yang tinggi untuk selalu waspada-poto ilustrasi-

4. Berbagi Tanggung Jawab dengan Pasangan Komunikasi yang baik antara pasangan sangat penting untuk membagi tanggung jawab dalam merawat bayi.

Tidak ada yang harus menanggung beban sendirian. Kolaborasi dalam pengasuhan dapat meringankan beban mental dan fisik, serta membantu menjaga hubungan tetap kuat.

5. Membatasi Penggunaan Media Sosial Media sosial sering kali menampilkan gambaran yang tidak realistis tentang kehidupan orang tua.

Orang tua baru harus membatasi paparan terhadap media sosial dan lebih fokus pada realitas dan kebahagiaan keluarga mereka sendiri.

Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan meningkatkan tekanan dan rasa cemas yang tidak perlu.

6. Berkonsultasi dengan Profesional Kesehatan Mental Jika perasaan stres, kecemasan, atau depresi berlanjut, penting untuk mencari bantuan profesional.

Konselor, psikolog, atau psikiater dapat membantu orang tua baru memahami dan mengatasi perasaan mereka.

Terapi bicara, kelompok dukungan, atau bahkan obat-obatan dalam beberapa kasus dapat membantu mengelola gejala yang lebih berat.

Menjadi orang tua baru adalah peran yang penuh dengan kebahagiaan dan tantangan. Namun, kesehatan mental orang tua tidak boleh diabaikan.

5 tantangan kesehatan mental orang tua baru dan cara mengatasinya                            radarbengkulu.bacakoran.co - menjadi orang tua baru adalah salah satu pengalaman hidup yang paling menggembirakan, tetapi juga menuntut secara emosional dan fisik. 
kehadiran bayi membawa perubahan besar dalam rutinitas, tanggung jawab, dan ekspektasi yang sering kali dapat memengaruhi kesehatan mental orang tua. 
penting untuk mengenali tantangan ini dan mengetahui cara mengatasinya agar orang tua dapat menjaga kesejahteraan mereka dan memberikan yang terbaik bagi anak.
dilansir pada mayo clinic, berikut 5 tantangan kesehatan mental orang tua baru dan cara mengatasinya.
* tantangan kesehatan mental orang tua baru
1. perubahan drastis dalam rutinitas dan kehidupan kehidupan dengan bayi baru lahir berarti kurang tidur, perubahan jadwal yang tidak terduga, dan tuntutan yang tinggi untuk selalu waspada. 
kurangnya waktu istirahat dapat memicu kelelahan fisik dan emosional yang berujung pada masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi. 
orang tua sering kali merasa tertekan karena harus beradaptasi dengan perubahan besar ini.
baca juga:mau bangun rumah bingung cari bata berkualitas? ini ciri-ciri bata yang bagus dan berkualitas 
baca juga:mitos atau fakta ! makan nanas saat hamil menyebabkan keguguran
2. baby blues dan depresi pasca melahirkan (postpartum depression) sekitar 70-80% ibu baru mengalami baby blues, kondisi di mana mereka merasa sedih, cemas, atau mudah marah dalam beberapa hari atau minggu setelah melahirkan. 
meskipun baby blues umumnya bersifat sementara, sekitar 10-20% ibu mengalami depresi pasca melahirkan yang lebih serius, yang dapat berlangsung lebih lama dan memerlukan perhatian medis. 
tidak hanya ibu, ayah juga dapat mengalami depresi postpartum, meskipun sering kali tidak terdiagnosis.
3. tekanan untuk menjadi "orang tua yang sempurna" media sosial dan lingkungan sekitar sering kali menciptakan tekanan bagi orang tua baru untuk menjadi "sempurna". 
mereka mungkin merasa harus selalu mengetahui cara merawat bayi, menangani situasi dengan tenang, dan tetap menjaga rumah tetap rapi. 
baca juga:gratis! bupati sapuan pastikan tidak ada biaya pengambilan seragam sekolah: laporkan kalau ada yang main-main
baca juga:5 minuman sehat terfavorit di dunia, mengandung banyak nutrisi dan membantu dukung daya tahan tubuh
ekspektasi yang tidak realistis ini dapat memicu rasa tidak percaya diri dan kecemasan berlebihan, membuat orang tua merasa gagal ketika tidak bisa memenuhi standar tersebut.
 
4. isolasi sosial menjadi orang tua baru sering kali membuat seseorang terisolasi dari teman-teman dan kegiatan sosial sebelumnya. 
 
orang tua mungkin merasa kesepian atau kurang mendapatkan dukungan, terutama jika mereka tidak memiliki keluarga yang dekat atau jaringan sosial yang kuat. isolasi sosial ini dapat memperburuk perasaan stres dan kecemasan.
 
5. hubungan dengan pasangan yang diuji kehadiran bayi dapat menambah tekanan pada hubungan pasangan. 
 
kurangnya waktu untuk berdua, perbedaan pendapat tentang cara merawat bayi, atau kelelahan bisa memicu konflik. kondisi ini dapat menambah beban emosional dan berdampak pada kesehatan mental kedua orang tua.
 
* cara mengatasi tantangan kesehatan mental bagi orang tua baru
 
1. mengakui dan menerima perasaan yang ada langkah pertama untuk menjaga kesehatan mental adalah mengakui bahwa perasaan cemas, lelah, atau kewalahan adalah hal yang normal bagi orang tua baru. 
 
tidak ada orang tua yang sempurna, dan perasaan ini adalah bagian dari proses penyesuaian. membicarakan perasaan dengan pasangan, teman, atau keluarga dapat membantu meredakan tekanan emosional.
 
2. mencari dukungan dari jaringan sosial membangun atau mempertahankan jaringan dukungan sosial sangat penting. 
 
baik melalui kelompok pendukung orang tua, teman dekat, atau anggota keluarga, berbicara dengan orang lain yang memahami tantangan menjadi orang tua baru bisa sangat membantu. 
 
banyak komunitas juga menawarkan kelompok dukungan untuk ibu atau ayah baru di mana mereka bisa berbagi pengalaman dan saran.
 
3. istirahat dan menjaga kesehatan fisik meski sulit untuk mendapatkan cukup tidur dengan bayi baru lahir, orang tua harus mencoba mencuri waktu untuk beristirahat kapan pun memungkinkan. 
 
selain itu, menjaga pola makan yang sehat dan tetap aktif secara fisik (meski hanya dengan berjalan ringan) dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres. 
 
kesehatan fisik yang baik sangat berkaitan dengan kesejahteraan mental.
4. berbagi tanggung jawab dengan pasangan komunikasi yang baik antara pasangan sangat penting untuk membagi tanggung jawab dalam merawat bayi. 
tidak ada yang harus menanggung beban sendirian. kolaborasi dalam pengasuhan dapat meringankan beban mental dan fisik, serta membantu menjaga hubungan tetap kuat.
5. membatasi penggunaan media sosial media sosial sering kali menampilkan gambaran yang tidak realistis tentang kehidupan orang tua. 
orang tua baru harus membatasi paparan terhadap media sosial dan lebih fokus pada realitas dan kebahagiaan keluarga mereka sendiri. 
 
membandingkan diri dengan orang lain hanya akan meningkatkan tekanan dan rasa cemas yang tidak perlu.
 
6. berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental jika perasaan stres, kecemasan, atau depresi berlanjut, penting untuk mencari bantuan profesional. 
 
konselor, psikolog, atau psikiater dapat membantu orang tua baru memahami dan mengatasi perasaan mereka. 
 
terapi bicara, kelompok dukungan, atau bahkan obat-obatan dalam beberapa kasus dapat membantu mengelola gejala yang lebih berat.
 
menjadi orang tua baru adalah peran yang penuh dengan kebahagiaan dan tantangan. namun, kesehatan mental orang tua tidak boleh diabaikan. 
 
dengan dukungan yang tepat, komunikasi yang baik dengan pasangan, serta menjaga keseimbangan fisik dan emosional, orang tua dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih baik. 
 
penting untuk diingat bahwa merawat diri sendiri sama pentingnya dengan merawat bayi. orang tua yang sehat secara mental akan lebih mampu memberikan perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan oleh anak mereka.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, MINGGU 24 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan