15 Mitos Larangan yang Kerap Berkembang di Masyarakat Jawa

Di kalangan masyarakat jawa, berkembang sejumlah larangan yang masih sangat dipercaya, disisi lain hal itu dianggap sebagai mitos. Dari sejumlah mitos terkait l-poto ilustrasi-

radarbengkulu.bacakoran.co -  Menurut Levi Strauss, mitos merupakan warisan yang berbentuk seperti cerita dari suatu tradisi lisan, dan mengisahkan tentang dewa-dewi, binatang, manusia dan lain sebagainya.

Di kalangan masyarakat jawa, berkembang sejumlah larangan yang masih sangat dipercaya, disisi lain hal itu dianggap sebagai mitos. Dari sejumlah mitos terkait larangan tertentu, beberapa hal yang dirangkum dari berbagai sumber diantaranya : 

1.Kupu-kupu masuk rumah tanda akan datang tamu

Kedatangan kupu-kupu ke dalam rumah dianggap sebagai tanda akan ada tamu yang datang. Sebenarnya, mitos tersebut dimaksudkan agar ketika seseorang berkunjung ke rumah, Anda selalu siap menyambut dengan ramah.

BACA JUGA:7 Mitos dan Fakta Seputar Makanan yang Baik dan Buruk untuk Ibu Hamil

BACA JUGA:Amankah Memotong Rambut Saat Kehamilan? Mitos? Ini Penjelasannya Beserta Tipsnya

2 Anak gadis duduk di depan pintu akan sulit jodoh

Percaya atau tidak, tinggal diambil sisi positifnya saja. Bahwasanya duduk di depan pintu akan menghalangi orang yang lewat. Sehingga, duduk di depan pintu menunjukkan ketidaksopanan pada orang yang hendak lewat.

3.Keluar rumah saat magrib bisa diculik wewe gombel

Orang tua zaman dahulu kerap mempercayai mitos ini. Mitos ini melarang anak-anak keluar rumah saat magrib.

Mereka percaya saat gelap datang, artinya waktu beristirahat di dalam rumah. Mitos itu kerap digunakan orang tua untuk meminta anaknya segera pulang bermain, saat magrib menjelang.

4.Duduk di bantal bisa bisulan

Mitos ini juga sering terdengar. Mitos ini untuk mengingatkan bahwa bantal digunakan untuk kepala, dan tidak sopan bila dijadikan alas duduk.

5. Bersiul di malam hari dapat memanggil setan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan