Cuaca Buruk di Bengkulu, Transportasi Laut ke Pulau Enggano Terhenti

Cuaca buruk, peringatan dini dan gelombang tinggi-Windi/RADAR BENGKULU-

Penundaan keberangkatan kapal ke Pulau Enggano memiliki dampak yang luas bagi perekonomian dan kehidupan sosial masyarakat setempat. 

Kepala Desa Apoho, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Redy Heloman Katora, S.Sos, menyatakan bahwa ketidakmampuan kapal untuk masuk ke Pulau Enggano menyebabkan penumpukan hasil pertanian, terutama pisang, yang merupakan salah satu komoditas unggulan pulau tersebut.

"Dampak dari ketidakmampuan kapal untuk masuk adalah pisang masyarakat tidak bisa dibawa keluar," ujar Redy melalui sambungan telepon.

BACA JUGA:Hari Pramuka ke-63, Ketua Pramuka Kwartir Nasional Ingatkan Bahaya Judi Online dan Narkoba

BACA JUGA:Sambut HUT RI ke 79, Bengkulu Utara Bersholawat Bersama Ustad Ucay

Ia menambahkan bahwa sekitar 10 mobil atau sekitar 8 ton pisang yang seharusnya dikirim ke luar pulau kini tertahan, dan sebagian besar pisang tersebut membusuk karena tidak bisa diangkut tepat waktu. 

"Sekitar 10 mobil atau sekitar 8 ton pisang tidak bisa dikeluarkan. Akibatnya, pisang-pisang tersebut membusuk dan terpaksa dibuang," jelasnya.

Meskipun demikian, Redy mengungkapkan bahwa pasokan energi listrik di Pulau Enggano tidak terganggu. Karena, bahan bakar minyak (BBM) sudah tersedia sejak beberapa minggu sebelumnya. Begitu pula dengan logistik sembilan bahan pokok (sembako), yang masih tersedia di warung-warung lokal meskipun transportasi ke pulau terhenti sementara.

"BBM aman. Karena, beberapa minggu lalu sudah masuk. Logistik sembako juga aman," tambah Redy, mengisyaratkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat Enggano masih dapat terpenuhi meski transportasi terganggu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan