Hutama Karya Lakukan Kajian Infrastruktur Berkelanjutan Pada Setiap Jalan Tol yang Dibangun
Lakukan Kajian Infrastruktur Berkelanjutan Pada Setiap Jalan Tol Yang Dibangun, Hutama Karya Komitmen Terapkan ESG-poto ilustrasi-
“Kajian lingkungan ini rutin dilakukan monitoring serta evaluasi secara berkala berdasarkan rekomendasi dokumen lingkungan pada fase pembangunan dan pengoperasian jalan tol. Sehingga atas kajian tersebut Hutama Karya memastikan tidak akan membabat ratusan hektar kawasan hutan untuk pembangunan koridor JTTS ini,” tegas Adjib.
Sementara itu, dari sisi jalan tol yang telah beroperasi, cara Hutama Karya wujudkan infrastruktur tol berkelanjutan berlandaskan aspek ESG adalah melalui penanaman pohon di sepanjang jalan tol, penggunaan smart lamp, pengembangan ruang hijau terbuka di rest area, penyediaan underpass perlintasan satwa, program bantuan sosial kepada masyarakat sekitar jalan tol, hingga penyedian lahan serta pendampingan tenant UMKM di rest area.
“Sejak tahun 2021 hingga sekarang, sudah tertanam lebih dari 160 ribu pohon di ruas-ruas tol Hutama Karya, baik di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) maupun jalan tol di Pulau Jawa yakni Tol Tol JORR Seksi S (JORR-S) dan Akses Tanjung Priok (ATP). Jenis pohon yang ditanam mulai dari Trembesi, Mangga, Ketapang, Bambu Jepang, Pucuk Merah, Mahoni, Tabebuya, Bougenville, Flamboyan dan lainnya. Selain untuk mewujudkan jalan tol yang hijau dan asri, pohon-pohon ini juga menambah estika Jalan Tol Hutama Karya,” ujar Adjib.
Lebih lanjut, Adjib menambahkan, selain mewujudkan ruang hijau terbuka, Hutama Karya juga melengkapi Rest Area Tol Pekanbaru - Bangkinang dengan Masjid ramah lingkungan yang memanfaatkan ventilasi alami tanpa pendingin ruangan.
Hutama Karya juga mengimplementasikan pengelolaan sampah dengan metode maggot atau lalat tentara di Rest Area KM 215 dan KM 277 Tol Terbanggi Besar – Kayu Agung.
Jalan tol Hutama Karya juga dilengkapi dengan 10 (sepuluh) underpass perlintasan hewan dan penanaman pakan sesuai dengan jenis hewan di sekitar jalan tol agar hewan sekitar tidak merasa habitatnya terganggu dan masih dapat melintas dengan bebas tanpa mengganggu lalu lintas jalan tol. 10 underpass tersebut terletak di Tol Pekanbaru - Dumai dan Sigli - Banda Aceh.
“Kami juga mengedepankan penerapan energi terbarukan, di jalan tol melalui pemasangan smart lamp yang lebih ramah lingkungan dibanding lampu konvensional, dengan total 3.704 buah baik di JTTS hingga di Tol ATP,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Dengan penerapan ESG yang optimal pada aspek lingkungan ini, Hutama Karya berharap dapat benar-benar mewujudkan infrastruktur tol yang berkelanjutan, mulai dari persiapan, pembangunan, hingga pengoperasian untuk mewujudkan JTTS sebagai Jalan Tol Hijau dan Ramah Lingkungan di masa mendatang.