Hobi Panjat Tebing? Datang Saja ke Bukit Kandis Bengkulu Tengah
Lokasi panjat tebing di Provinsi Bengkulu Desa Durian Demang Kecamatan Karang Tinggi, kabupaten Bengkulu Tengah memiliki bukit batu yang bernama Bukit Kandis -dok RBO-
RADAR BENGKULU - Olahraga Rock Climbing atau biasa disebut panjat tebing, menjadi sebuah olahraga minat khusus yang sangat menantang, bahkan tidak sedikit keselamatan bagi si pemanjat di pertaruhkan.
Di Provinsi Bengkulu tepatnya di Desa Durian Demang Kecamatan Karang Tinggi, kabupaten Bengkulu Tengah memiliki bukit batu yang bernama Bukit Kandis.
Bukit Kandis merupakan bekas lahan tambang batu. Keindahan bentang alam perbukitan batu andesit dan keanekaragaman hayati khas, yaitu tanaman asam kandis dan durian menjadi potensi kawasan tersebut.
Bukit Kandis merupakan sebuah bukit batu granit yang memiliki ketinggian sekitar 125 meter dengan diameter mencapai 700 meter.
Bukit ini dulunya banyak ditumbuhi pohon Asam Kandis atau lebih sering disebut pohon Kandis oleh masyarakat Bengkulu.
Meski saat ini pohon kandis tersebut sudah jarang ditemui di sekitar bukit itu, namun masyarakat Provinsi Bengkulu lebih mengenal bukit ini dengan sebutan Bukit Kandis.
BACA JUGA:ASN Harus Kembali Bekerja, Tambah Libur Sanksi Menanti
BACA JUGA: Begini Caranya Untuk Membuat Diri Lebih Bahagia
Dalam aktivitas olahraga petualangan Rock Climbing, Bukit Kandis satu satunya Bukit Batu yang memiliki tantangan yang sangat memacu adrenaline dan skil dalam memanjatnya.
Dalam melakukan aktivitas memanjat, diwajibkan sesuai aturan yang sudah ada, bahkan alat-alat yang digunakan harus sudah standar aktivitas panjat tebing alami. Untuk tali saja harus menggunakan Tali Karmantel, karabiner, figur eight dan kelengkapan lainnya.
Jika tidak memenggunakan alat yang standar, maka kalian siap-siap saja nyawanya terancam. Sebab di panjat tebing ada mottonya, yaitu Tebing, Aku dan Tuhan.
Dimana pemaknaannya ketika memanjat dengan ketinggian, hanya ada si pemanjat yang harus menggunakan alat yang wajib standar panjat tebing.
Kemudian tebing sebagai media panjatnya dan terakhir Tuhan sebagai penentu nasib kita ketika ada diatas ketinggian dengan mengandalkan seutas tali dan pengaman serta kekuatan kita saat melakukan pemanjatan.