Launching Dapur MBG Kayu Kunyit, Siap Jalankan Program Pemerintah
Launching Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Kayu Kunyit Bengkulu Selatan--
RADAR BENGKULU, MANNA - Untuk mendukung program Pemerintah di Bengkulu Selatan, baru ada satu launching Dapur Makan Bergizi Gratis (BMG) yang siap menjalankan program BMG khusus di Kecamatan Manna.
Pemilik dapur atau mintra MBG Kayu Kunyit, Hj.Okomi Harlena, SKM, M.Si mengatakan, dengan launching Dapur BMG ini untuk Satuan Pelayan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah bisa bekerja. Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Daerah. Dengan adanya dapur BMG, ini sudah membuka lapangan pekerjaan. Relawan yang diambil berasal dari Kecamatan Manna. Mulai dari ibu - ibu, remaja yang ikut menyukseskan program ini.

Launching Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Kayu Kunyit Bengkulu Selatan--
"Berdirinya dapur MBG ini, kami sudah mendata sekolah - sekolah yang ada di Kecamatan Manna. Untuk Sekolah Dasar(SD) ada 9, untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 2. Yaitu SMP 1 dan 3. Ada juga sekolah SLB mulai dari SD, SMP dan SMA serta SMAN 6. Sekolah inilah yang akan kita berikan MBG,"papar Okomi di dapur MBG di Kayu Kunyit Sabtu (23/08).
Dengan dibangunnya dapur MBG, bisa juga memajukan UMKM di wilayah setempat. Seperti yang mempunyai usaha ayam petelur, ayam potong dan lainnya.Dengan harapan membantu perekonomian masyarakat yang ada di sekitarnya.Karena, untuk MBG ini dibutuhkan bahan pokok lokal.
BACA JUGA:Untuk Kemajuan Mutu Pertanian, Bupati Rifai Datangi Kementerian Pertanian
BACA JUGA:DPPKBP3A BS Ikuti Rakorda Bangga Kencana
Selain itu, program MBG ini merupakan program agenda pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Sekaligus bentuk nyata Pemerintah kepada kelompok rentan. Seperti anak - anak sekolah, ibu hamil dan ibu menyusui, serta masyarakat miskin ekstrem.
Bupati Bengkulu Selatan, H.Rifai Tajuddin,S.Sos yang diwakili oleh Plt Asisten III Ir.Susmanto,MM bahwa MBG ini merupakan program Nasional di bawah Badan Gizi Nasional(BGN). Selain itu, masih kurangnya dapur MBG di Bengkulu Selatan karena ada beberapa faktor. Yaitu, kurangnya bahan pokok, kemitraan Koperasi Merah Putih yang mana masih banyak skema yang masih harus disiapkan.
"Seperti kebutuhan bahan pokok telur,yang bisa dipenuhi oleh Kabupaten kita hanya 12 persen dari Kecamatan Seginim dan daerah Sulau. Boro - boro kita mau menambah untuk kebutuhan dapur MBG, untuk kebutuhan konsumsi kita saja hanya 12 persen terpenuhi. Memang sebenarnya ini merupakan peluang bisnis.Belum lagi kebutuhan daging yang mana kita saja bekerja sama dengan pihak Bulog hanya 4 Ton,ayam potong pemenuhan untuk Kabupaten saja hanya 21 persen perharinya,"papar Susmanto.
Sedangkan untuk program MBG ini kalau mau diberikan kepada anak sekolah, jumlahnya saja sudah mencapai 29 ribuan,belum lagi untuk itu hamil,menyusui, kemiskinan ekstrem sebanyak 6 ribuan yang menjadi kewajiban Pemerintah untuk pemenuhan gizi yang baik. Artinya, kalau mau memberikan MBG kepada 35 ribu ini dikali 11 Kecamatan di Bengkulu Selatan, artinya dapur MBG harus menyiapkan 3.300 porsi perharinya.