Marc Marquez Taklukkan Bezzecchi di Lap Terakhir Sprint Race MotoGP Jerman 2025

Marc Marquez taklukkan Bezzecchi di lap terakhir Sprint Race. Foto Marquez oleng di tikungan 1 Sprint Race, 12 Juli 2025.-Ronny Hartmann-AFP--
RADAR BENGKULU - Marc Marquez kembali menunjukkan dominasinya di sirkuit Sachsenring. Pembalap Ducati itu merebut kemenangan dramatis di Sprint Race MotoGP Jerman 2025.
Seperti dikutip dari laman harian.disway, meski sempat tercecer di awal balapan akibat melebar di Tikungan 1, juara dunia MotoGP enam kali itu berhasil bangkit dan menyalip Marco Bezzecchi di lap terakhir. Untuk mengklaim kemenangan Sprint Race ke-10 musim ini.
Dengan hasil itu, semakin mengukuhkan Marc Marquez di puncak klasemen pembalap MotoGP 2025 dengan 319 poin. Ia unggul 78 poin atas adiknya, Alex Marquez, yang membalap untuk Gresini.
Penyebab Kesalahan Tikungan 1
Marquez mengatakan, suhu ban yang kurang ideal di awal Sprint Race membuatnya sempat mempertimbangkan untuk finis di luar podium. Tetapi ia berhasil mengejar setelah beberapa lap.
BACA JUGA:Perlu Disiapkan Peraturan Larangan Tahanan Pakai Penutup Wajah
BACA JUGA:Apresiasi Implementasi Putusan MK Sekolah Gratis dalam Pagu RAPBN 2026
"Tentu saja, kesalahan tikungan pertama itu memperumit segalanya. Terutama karena dua, tiga lap pertama rasanya kurang nyaman," tutur Marc Marquez kepada motogp.com.
"Aku merasakan sangat kesulitan gara-gara suhu ban. Itu juga yang menyebabkan kesalahan di tikungan pertama," jelasnya.
Terus, ketika ia memasuki tikungan pertama, motornya beberapa kali terkunci, dan tidak stabil. Maka, ia memutuskan untuk melebar. Prinsipnya, tidak apa-apa kehilangan posisi terdepan asal tetap bertahan di balapan.
"Setelah dua lap pertama kesulitan, aku berkata 'Oke, hari ini saatnya finis kelima, keenam, keempat'," ucapnya.
Tetapi kemudian di satu titik, bannya mencapai suhu yang tepat. Marc Marquez mulai mendapatkan feeling yang bagus dengan motor. Ia merasakan ada transisi di motornya, dan kemudian ia mulai menyerang. "Mungkin seranganku terlalu berlebihan," ucapnya, lantas tertawa.
"Sekarang kami senang, tetapi sebenarnya posisi kedua juga sudah cukup. Tetapi insting saya mengatakan 'cobalah untuk menang'," lanjut pembalap 32 tahun tersebut.