Launching 14 Juli 2025, Sekolah Rakyat Akan Petakan Potensi Calon Siswa Berbasis Aplikasi

Launching 14 Juli 2025, Sekolah Rakyat Akan Petakan Potensi Calon Siswa Berbasis Aplikasi--
RADAR BENGKULU, JAKARTA - Pemetaan calon siswa berbasis kecerdasan buatan akan digunakan sebagai salah instrument dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
Seperti dikutip dari laman disway.id, hal itu disampaikan Ketua Tim Formatur Sekolah rakyat, Prof M. Nuh di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Selasa 1 Juli 2025.
"Alhamdulillah kita bertemu tokoh yang memberikan pandangan tentang ada satu system yang kalau diterapkan, cost, energy, waktu efficiency-nya bagus, yaitu talenta mapping berbasis artificial intelligence," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, alasan memakai instrumen tersebut karena tesis sederhana. Menurutnya, setiap ciptaan Tuhan tak ada yang percuma dan pasti ada keunggulannya.
"Masa lalu jarang atau susah sekali untuk mengetahui keunggulan pesifik tiap anak," katanya.
Prof Nuh memberi contoh analogi di dunia kedokteran bahwa tiap orang yang sakit kepala pasti akan diberi obat generic. Padahal, tiap orang berbeda-beda.
"Di dunia Pendidikan juga sama. 30 anak di dalam kelas, pelajarannya sama persis. Padahal tiap anak punya karakteristik sendiri," katanya.
BACA JUGA:Ombudsman Temukan Problem di SPMB 2025: Pungutan Liar hingga Dugaan Jual Beli Kursi
BACA JUGA:Ini UKT UI 2025 Jalur SNBP, SNBT, hingga Jalur Mandiri
Ia memaparkan, untuk mengetahui karakteristik anak selama ini membutuhkan waktu dan biaya yang luar biasa. Saat ini, ia menyebut Ary Ginanjar sudah menyiapkan alat untuk memetakan karakteristik dan potensi anak di Sekolah Rakyat "Dalam Waktu singkat, cost eficiency-nya bagus, dampaknya luar biasa," katanya.
Terus, ia memastikan tiap anak Sekolah Rakyat akan dipetakan potensi dan talentanya. Sehingga, pengarahannya akan lebih tepat. "Saya akan beri ilustrasi, sapi kaya apapun, meskipun dia angkat beban 1000 kilo bisa, disuruh terbang dia minta ampun. Burung pipit dikasih beban minta ampun, disuruh terbang dia berangkat," katanya.
Kemudian, ia ingin menemukan secara spesifik talenta anak di Sekolah Rakyat tak hanya pada 4 kuadran. Tapi, tiap kuadran bisa diketahui lebih spesifik lagi talenta seseorang.
"Dari situ kita berharap anak-anak Sekolah Rakyat karena dia sudah lama berada di kubangan itu, dia ingin segera lompat dari kubangan," katanya.
Ia bersyukur Ary mengulurkan tangannya dan mempersilakan Sekolah Rakyat untuk menggunakan sistem yang telah dibuat. Menurutnya, Ary ingin membuktikan anak-anak tersebut memiliki potensi yang luar biasa.