Tantangan Haji 2025 Meningkat, Banyak Masalah Berhasil Diurai

Menag Nasaruddin Umar bersama Amirulhajj sebelum melaksanakan umrah wajib di pelataran Masjidilharam, Sabtu, 31 Mei 2025.-Media Center Haji 2025--

RADAR BENGKULU, MAKKAH — Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini menghadapi tantangan yang lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Seperti dikutip dari laman disway.id, meski begitu, berbagai persoalan berhasil diatasi lebih cepat dari perkiraan berkat kerja keras dan terobosan para petugas haji Indonesia di lapangan.

“Alhamdulillah, satu per satu persoalan-persoalan yang kita hadapi kemarin sudah terurai dengan baik. Walaupun tentu masih ada di sana-sini yang perlu lebih disempurnakan,” ujar Menag Nasaruddin saat diwawancarai sebelum menunaikan umrah wajib bersama rombongan Amirulhajj di Makkah, Sabtu, 31 Mei 2025, waktu Arab Saudi.

Kompleksitas haji tahun ini tidak lepas dari perubahan skema layanan di Arab Saudi, dari satu syarikah (perusahaan penyedia layanan) menjadi delapan.

BACA JUGA:Ribuan Jamaah Indonesia Gagal Berangkat, Pengajuan Visa Haji Sudah Ditutup 26 Mei

BACA JUGA:SK Panitia Sudah Terbentuk, Panitia Kongres Persatuan PWI Segera Bekerja

“Tentu dengan segala konsekuensinya. Tapi alhamdulillah, karena kejeniusan teman-teman yang bertugas di sini, mereka mampu melakukan ijtihad yang cukup berani dan terobosan,” kata Menag.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa beberapa potensi masalah besar yang semula dikhawatirkan justru bisa ditangani dengan baik dan cepat. “Banyak hal yang diperkirakan akan berpotensi masalah berat, besar, tapi ternyata bisa terselesaikan dengan baik, bahkan lebih cepat dari yang diperkirakan,” ujarnya.

Pelajaran penting dari penyelenggaraan haji tahun ini adalah perlunya kesiapan dalam menghadapi sistem nontunggal dalam layanan haji.

Ia menekankan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari kolaborasi semua unsur petugas haji. Baik yang dikirim dari Indonesia maupun yang sudah lama bertugas di Tanah Suci.

Sebelumnya, Nasaruddin sudah mengelar rapat koordinasi internal dengan para pejabat dari Indonesia yang sudah lama bertugas di Tanah Suci. Tentu untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif.

Nasaruddin pun mengajak semua pihak, termasuk media, untuk terus menjaga semangat perbaikan. “Kami tidak ingin hanya yang baik-baik diberitakan. Justru kami berterima kasih atas perhatian media yang objektif. Kekurangan juga perlu diungkapkan agar bisa diperbaiki,” ujarnya.

Ia juga berharap media dapat menyampaikan capaian-capaian positif kepada masyarakat. Misalnya, hal-hal yang sukses dan bagus kemudian dibandingkan dengan negara-negara lain.

“Mohon disampaikan juga ke jamaah. Supaya ada rasa bangga juga sebagai warga negara Indonesia,” tegasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan