Oknum Tidak Bertanggung Jawab Menjadi Masalah Terbesar Dalam Penanganan Sampah

Dedy Wahyudi, Kesadaran Oknum Masyarakat Masih Belum Tumbuh--
“Kita sekarang sedang berperang melawan orang yang membuang sampah sembarangan. Nah, iuran sampah di LPM itu rata-rata 20 – 30 ribu. Misal 30, itu dibagi sebulan berarti sehari seribu. Dibanding beli rokok itu sehari 35 ribu bisa, masa iuran sampah tidak mampu. Ini semua untuk kepentingan bersama. Ketika kota ini bersih dan nyaman, ibu-bapak juga yang merasakannya,” terang Walikota saat memberi imbauan mengenai pengelolaan sampah baru-baru ini.
Dedy juga memberi contoh negara-negara maju yang bebas sampah, seperti Singapura. Kesadaran masyarakat disana yang begitu tinggi membuat wilayahnya bebas sampah.
Singapura dikenal sebagai salah satu kota terbersih di dunia, dan sering disebut sebagai kota wisata terbersih.
Hal inilah yang ingin ditanamkan Dedy kepada masyarakat Kota Bengkulu, sehingga ke depannya kota tercinta ini bebas sampah.
Terpisah, menindaklanjuti fenomena ini, DLH juga telah mengajak masyarakat bergotong royong agar tumbuh rasa memiliki dan menjaga lingkungannya, sehingga ke depan tak ada lagi sampah menumpuk dikawasan tersebut.
“Kita mengharapkan kesadaran masyarakat. Kita siap menurunkan armada untuk bergotong royong bersama masyarakat. Karena, memang hal ini perlu partisipasi mereka. Tujuannya, agar mereka memiliki rasa tanggung jawab untuk menjaga lokasi tersebut dari oknum-oknum bandel,” ujar Kepala DLH Kota Bengkulu, Riduan.