Komisi II DPRD BS Nisan Denni Purnama Minta Pemerintah Segera Perbaiki Jalan Sentral Produksi

Komisi II DPRD Nisan Denni Purnama Minta Pemerintah Segera Perbaiki Jalan Sentral Produksi--

RADAR BENGKULU, MANNA -  Sudah lebih satu tahun masyarakat menderita terlalu lama karena akses jalan yang belum juga diperbaiki oleh Pemerintah Daerah.

Untuk itu Komisi II DPRD Bengkulu Selatan Nisan Denni Purnama,SP  meminta pemerintah dalam hal ini Pemkab BS dan Pemprov Bengkulu bergerak cepat perbaiki jalan putus di Desa Sukarami Kecamatan Kedurang Ilir. Hal itu karena jalan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat.

"Karena ada jalan dan jembatan yang berada di Desa Sukarami itu merupakan akses penting bagi masyarakat. Terutama, untuk mengangkut hasil pertanian seperti kelapa sawit, karet, jagung, dan padi. Akibatnya, petani terpaksa mengangkut hasil pertanian melalui jalan alternatif yang jaraknya sangat jauh. Dampak buruknya, biaya angkut juga membengkak. Ongkos angkut yang biasanya hanya Rp 100 per kg, kini justru naik menjadi Rp 800 per kg,"papar Denni Minggu (18/05).

Bukan hanya meminta kepada Pemerintah Daerah tetapi juga kepada Pemerintah Provinsi agar  bergerak cepat untuk segera perbaiki jalan dan jembatan yang terancam putus akibat abrasi sungai Air Kedurang tersebut. Hal ini memang perlu respon cepat dari pemerintah, hal seperti itu tidak boleh dibiarkan apalagi didiamkan.

BACA JUGA:Sungguh Menyedihkan, Janin Bayi Ditemukan Dalam Siring

BACA JUGA:Satgas TMMD Ke-124 Kodim 0408/BS Tinjau Rencana Pembuatan Jembatan

Apalagi infrastruktur itu memiliki fungsi yang sangat penting bagi masyarakat. Karena, ada ribuan hektar lahan pertanian yang menggunakan jalan dan jembatan itu sebagai akses, Pemerintah Daerah BS melalui OPD terkait harus mencari solusi yang cepat memperbaiki jalan dan jembatan  tersebut.

"Kalau terkait anggran Pemerintah Daerah bisa menggunakan anggaran BTT, atau bisa mengusulkan alokasi anggaran ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Perbaikan jalan dan jembatan itu membutuhkan andil pemerintah. Karena, biayanya cukup besar, tidak memungkinkan lagi kalau masyarakat diminta gotong royong,"pungkas Denni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan