Penyakit Ngorok Menyerang Hebat di Termang Jaya Mukomuko, Ratusan Kerbau Bergelimpangan

Reporter: seno |

Editor: syariah m |

Kamis , 15 May 2025 - 21:23

Penyakit Ngorok Menyerang Hebat di Termang Jaya Mukomuko, Ratusan Kerbau Bergelimpangan -Seno-

penyakit ngorok menyerang hebat di termang jaya mukomuko, ratusan kerbau bergelimpangan                              
 
radar bengkulu, mukomuko - penyakit seticaemia epizootica (se) atau yang lebih dikenal penyakit ngorok sedang menyerang hebat terhadap ternak kerbau di kecamatan teramang jaya, mukomuko. 
 
penyakit menular yang disebabkan bakteri pasteurella multocida ini telah menjadi wabah di wilayah ini. warga setempat menuturkan, ratusan ekor kerbau milik warga mati bergelimpangan akibat penyakit ngorok. 
 
rivaldi, warga teramang jaya ketika dikonfirmasi mengatakan, awal mula penyakit ngorok menyerang kerbau terjadi di desa pernyah. namun sekarang sudah menyebar ke desa-desa lain. 
 
"kerbau yang mati sudah 100 ekor lebih. itu yang dijumpai pemilik karena bangkainya sudah membusuk. dan mungkin terus bertambah," kata rivaldi. 
 
ia berharap pemkab mukomuko, khususnya dinas pertanian yang membidangi ternak bisa menerjunkan petugas lebih banyak untuk mengatasi penyakit yang amat berbahaya ini. 
 
sejak kasus penyakit ngorok terkonfirmasi positif, hanya beberapa petugas saja yang turun, yakni kabid peternakan dinas pertanian. 
 
"wabah penyakit se atau ngorok ini sadis. hitungan jam hewan yang terjangkit bisa terkapar," sebut rivaldi. 
 
kadis pertanian kabupaten mukomuko, pitriyani, s.pt ketika dikonfirmasi tidak menampik kalau penyakit ngorok terhadap sapi dan kerbau sudah mewabah di teramang jaya. 
 
sebelum peristiwa ini terjadi, kadis mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi. yaitu berupaya melakukan vaksinasi se terhadap ternak. 
 
"awal mula se ini terkonfirmasi di bengkulu selatan. kami langsung ke pemprov minta vaksin. akhirnya kuota vaksin 1.200 dosis diberikan seluruhnya untuk mukomuko," ungkap pitri. 
 
sekitar 2 bulan lalu, pihak dinas melalui jajaran sudah menyurati kepala desa agar menginformasikan vaksinasi se kepada petani ternak. 
 
hanya saja yang disayangkan, upaya vaksinasi itu kurang direspon oleh petani atau pemilik dan pemelihara ternak baik sapi dan kerbau. 
 
ternak di wilayah ipuh yang merespon dan melakukan vaksinasi se, kondisinya reaktif aman. meski pernah ada gejala penyakit ngorok namun dapat diatasi. 
 
ia mengatakan, terhadap ternak yang sudah terjangkit tidak bisa lagi dilakukan vaksinasi. tidak efektif. yang dapat dilakukan yaitu pengobatan penyuntikan antibiotik. 
 
"penyuntikan antibiotik ini 3 sampai 5 kali setiap hari. artinya kalau sapi atau kerbaunya dikandangkan atau diikat di lokasi yang terjangkau. silahkan hubungi petugas kami," ujarnya. 
 
"pada prinsipnya pemerintah, khususnya dinas pertanian sudah berupaya mengantisipasi penyakit ini. tapi waktu itu kurang mendapat respon peternak," demikian kadis.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi RADAR BENGKULU, 16 MEI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan