Berwisata ke Pulau Tikus Disetop Sementara, Gubernur Helmi: Ini Saatnya Berkabung dan Evaluasi

Reporter: windi |

Editor: herdi |

Selasa , 13 May 2025 - 20:05

Berwisata ke Pulau Tikus Disetop Sementara, Gubernur Helmi: Ini Saatnya Berkabung dan Evaluasi -Ist-

berwisata ke pulau tikus disetop sementara, gubernur helmi: ini saatnya berkabung dan evaluasi                              
radar bengkulu  — setelah insiden tragis yang menewaskan delapan orang akibat terbaliknya kapal wisata di perairan pantai malabero, pemerintah provinsi bengkulu memutuskan untuk menghentikan seluruh aktivitas wisata ke pulau tikus. 
keputusan ini berlaku hingga waktu yang belum ditentukan, seiring proses evakuasi dan penyelidikan yang masih berlangsung.
 
insiden itu terjadi pada minggu sore, 11 mei 2025, ketika kapal yang mengangkut rombongan wisatawan dari pulau tikus menuju kota bengkulu terbalik di tengah perjalanan. dari 107 penumpang yang tercatat di kapal, delapan orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 13 lainnya dirawat intensif di rumah sakit.
gubernur bengkulu, helmi hasan, dalam pernyataannya di depan awak media pada senin (12/5), menegaskan bahwa penghentian sementara aktivitas wisata ini bukan hanya bentuk penghormatan kepada korban, tetapi juga langkah awal untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan transportasi laut wisata di wilayahnya.
baca juga:rp 179,67 miliar dbh digelontorkan, gubernur helmi: harus langsung sentuh rakyat
"kita sedang dalam suasana duka. untuk itu, aktivitas wisata ke pulau tikus dihentikan sementara sampai ada kepastian bahwa semua sistem keselamatan terpenuhi. ini juga bagian dari tindakan preventif agar kejadian serupa tidak terulang," ujar helmi.
 
 
menurut helmi, penghentian ini menjadi momen penting untuk melakukan check-up total terhadap seluruh kapal wisata yang beroperasi. 
pemprov akan memeriksa semua aspek—mulai dari kondisi fisik kapal, kapasitas angkut, kelengkapan alat keselamatan, hingga kualifikasi awak kapal.
 
"kita ingin tahu siapa yang membawa kapalnya, bagaimana kondisi fisiknya, jumlah pelampungnya, hingga apakah penumpangnya tercatat sesuai kapasitas. ini harus kita urai satu per satu," katanya tegas.
 
 
salah satu temuan awal yang cukup mengejutkan adalah ketidaksesuaian data jumlah penumpang. awalnya dilaporkan hanya ada 103 penumpang, namun hasil pendataan terkini menunjukkan ada 107 orang dalam kapal tersebut.
 
 
“ini bukan hal sepele. setiap kapal punya kapasitas maksimal. kalau melebihi kapasitas, risiko kecelakaan meningkat drastis. kita tidak ingin main-main dalam hal ini,” ucap helmi dengan nada geram.
 
 
lebih jauh, gubernur meminta kerja sama seluruh pihak, mulai dari pemerintah kota hingga aparat kepolisian, untuk turut menyampaikan larangan sementara ini kepada semua pelaku wisata bahari di bengkulu.
 
 
“ini tanggung jawab kita bersama. jangan sampai karena kelalaian satu pihak, nyawa orang jadi taruhannya,” imbuhnya.
 
 
bagi helmi, penghentian ini bukan semata soal penutupan destinasi. ia menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh akan dilakukan, termasuk kemungkinan penataan ulang izin operasional kapal wisata dan sistem pengawasan yang selama ini berjalan.
 
“ini bukan hanya tentang pulau tikus. ini tentang keselamatan wisatawan di seluruh perairan bengkulu. kita tidak bisa hanya berharap semuanya baik-baik saja tanpa kontrol yang ketat.” 
 
 
pemerintah provinsi bengkulu juga tengah berkoordinasi dengan pihak basarnas, tni al, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan proses pencarian, evakuasi, dan penanganan korban berjalan maksimal. pihak keluarga korban pun diberikan perhatian khusus, termasuk bantuan psikologis dan biaya perawatan.
 
 
 
duka yang menggugah kesadaran
 
pulau tikus selama ini dikenal sebagai salah satu ikon wisata bahari bengkulu yang ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan dan hari libur. namun tragedi kali ini menjadi pengingat pahit bahwa di balik keindahan laut, bahaya bisa mengintai kapan saja jika standar keselamatan diabaikan.
 
 
helmi pun mengajak seluruh masyarakat dan pelaku usaha wisata untuk menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran besar.
 
"kita ingin destinasi kita tetap indah dan ramai dikunjungi, tapi tidak boleh dengan mengorbankan keselamatan manusia. mari kita jaga bersama," tuturnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi RADAR BENGKULU, 14 MEI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan