Gubernur dan Forkompinda Jenguk Korban Tragedi Kapal Tiga Putra

Gubernur dan Forkompinda Jenguk Korban Tragedi Kapal Tiga Putra--

RADAR BENGKULU – Musibah kapal wisata kembali mengoyak duka warga Bengkulu. Kapal Tiga Putra, yang biasa membawa wisatawan menikmati eksotisme Pulau Tikus, tenggelam di perairan Pantai Malabero, Senin (12/5/2025). 

Dari total 104 penumpang, tujuh orang meninggal dunia. Tangis pecah, keluarga berpelukan dalam pilu, sementara sirene ambulan meraung di halaman RS Bhayangkara.

Tragedi itu menggugah keprihatinan Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, yang langsung datang ke rumah sakit, menemui korban selamat. Ia tak datang dengan tangan kosong. Sambil menyampaikan duka mendalam, Helmi membawa bantuan berupa uang tunai dan buah-buahan, serta memastikan perawatan medis ditanggung penuh oleh negara.

“Kami sangat berduka. Ini luka bagi kita semua,” kata Helmi dengan nada lirih. “Seluruh korban harus mendapat pelayanan terbaik. Tidak boleh ada yang diabaikan.”

BACA JUGA:Tragedi Kapal Tenggelam, Pemprov Siapkan Ambulans, Wagub Mian Tinjau Korban

BACA JUGA:Tim Mulai Turun Survei Investigasi Desain Optimalisasi Lahan Sawah di Mukomuko

Helmi menyebut, sebanyak 15 ambulan milik Pemerintah Provinsi dikerahkan untuk mengantar jenazah ke rumah duka masing-masing. Sementara biaya pengobatan seluruh korban ditanggung oleh Jasa Raharja. Korban meninggal menerima santunan Rp 50 juta, sementara korban luka mendapat Rp 20 juta.

“Ini bentuk tanggung jawab negara. Tidak hanya secara fisik, tapi juga secara moril,” ujarnya.

Gubernur pun memastikan RS Bhayangkara memberikan pelayanan maksimal. Tiga korban masih dirawat intensif di ruang ICU, satu diantaranya dalam kondisi kritis.

Pariwisata Jalan Terus, Tapi Harus Ketat

Helmi tak menutup mata terhadap sisi lain tragedi ini: lemahnya pengawasan. Menurutnya, kejadian ini jadi momentum untuk menata ulang sistem keselamatan wisata laut. Meski tak akan menutup aktivitas wisata ke Pulau Tikus, seluruh aspek keselamatan akan dievaluasi.

“Kita tidak tutup wisata, tapi kita perketat semua perizinan dan prosedur keselamatan. Tidak boleh ada lagi kapal yang berlayar tanpa standar,” tegasnya.

Dia meminta agar pengawasan terhadap jumlah penumpang, kelengkapan pelampung, hingga kondisi cuaca benar-benar diperhatikan. 

“Keselamatan harus jadi prioritas utama,” tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan