Ketua Umum PDIP Megawati Sadar Partainya Babak Belur Usai Pemilu 2024

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat pidato.-Anisha Aprilia---

RADAR BENGKULU, JAKARTA -- Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyadari kondisi partainya babak belur usai kontestasi Pemilu 2024 lalu.

Seperti dikutip dari laman disway.id, "Saudara-saudara sekalian, anak-anakku yang saya cintai, coba pikirkan. Kemarin Pemilu, saya enggak pernah ngomong. Tapi sekarang saya sentil lagi sedikit. Why? Setelah babak belur kayak begitu, babak belur apa nggak? Haah kan enggak ngaku toh. Babak belur apa tidak?” ujar Megawati, Jumat, 9 Mei 2025.

“Babak belur!” jawab ribuan kader PDI Perjuangan.

Kemudian, Presiden ke-5 RI itu pun mengungkapkan penyebab PDIP babak belur dalam Pemilu 2024 karena ada kadernya yang gagal. Padahal, menurut penilaian dia, harusnya ada kadernya yang berhasil pada pemilu 2024.

Untuk diketahui, pada Pemilu 2024, kader PDIP maju Pilpres 2024 yaitu Ganjar Pranowo. Namun Ganjar bersama pasangannya, Mahfud MD gagal memperoleh suara signifikan.  

BACA JUGA:Tunggu Hasil Uji Lab, Penyelidikan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Sudah 90 Persen Rampung

BACA JUGA:Menko Bidang Perekonomian Tetap Optimis Meski Pertumbuhan Ekonomi 4,87 Persen

"Nggak percaya saya panggil nanti orangnya, kenapa? Yang harusnya jadi nggak jadi. Dan saya bertanggung jawab bahwa gini, saya kan tau orang-orangnya ini," kata Megawati.

"Jadi saya bisa memberi nilai. Jadi saya udah yakin bahwa ini pasti akan jadi," sambungnya.

Megawati juga menyoroti kondisi Indonesia saat ini. Apalagi setiap berganti pimpinan, kebjakan selalu berganti. "Gawat ini republik ini. Maunya itu opo. Aturan bolak-balik gonta ganti. Saya bilang seperti nari poco-poco," kata Megawati.

Megawati menyebut, sebaiknya pergantian kepemimpinan tidak perlu disertai dengan perubahan kebijakan yang drastis. Jangan langsung mengganti total kebijakan. "Mbok ya satu kali saja, dret... gitu loh. Ganti menteri, ganti presiden, ya jangan langsung ganti aturan. Sudah ada yang mau dijalankan, terus diganti, itu bagaimana?" ujarnya.

Ia mengaku sedih atas kondisi demikian. "Saya kenapa berani ngomong begini? Karena ini kebenaran. Coba saja kamu rasakan. Masa seperti ini," tambahnya.

Lebih lanjut Megawati mengingatkan, seharusnya ada perencanaan pembangunan jangka panjang yang konsisten. Sehingga, kebijakan tidak selalu berubah-ubah.

"Supaya tidak poco-poco. Sudah bagus, karena ganti aturan mundur lagi. Mending mundurnya sama. Kalau ini maju dua langkah, tahu-tahu mundur lima langkah. Itu kan saya perhatikan," ungkapnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan