Jamaah Haji Mulai Padati Masjidilharam

 

RADAR BENGKULU, MAKKAH - Area tawaf atau Mathaf Kakbah di Masjidilharam terlihat mulai dipadati pada Rabu, 7 Mei 2025, waktu Arab Saudi. Media Centre Haji (MCH) Indonesia melaporkan bahwa jamaah dari Bangladesh, Pakistan, dan Turki telah tiba di lokasi.

Seperti dikutip dari harian.disway.id, area sai juga menunjukkan kondisi yang semakin penuh oleh para jamaah. Hingga tadi malam, tercatat sebanyak 50 orang Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2025 yang berangkat Rabu dini hari telah tiba di Masjidilharam.

Rombongan PPIH gelombang kedua itu dipimpin oleh Ketua Sektor 3 PPIH Daker Mekah Iqbal Ismail. Dalam rombongan tersebut juga terdapat enam orang wartawan dari Media Centre Haji.

Iqbal, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Haji Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, mengajak seluruh rombongan melaksanakan umrah wajib terlebih dahulu sebelum menyambut kedatangan jamaah dari Madinah.

BACA JUGA:Tunggu Hasil Uji Lab, Penyelidikan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Sudah 90 Persen Rampung

BACA JUGA:Suhu Tinggi, Petugas Sudah Siapkan Layanan untuk Jamaah Haji di Makkah

Sementara itu, Direktur Bina Haji Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia Musta’in Ahmad memberikan pesan kepada seluruh petugas yang sudah berada di Tanah Suci. Ia meminta mereka untuk memprioritaskan pelayanan kepada jamaah haji.

“Sebagai petugas haji, perbaiki niat membantu dan melayani jamaah, In shaa Allah kita semua akan mendapatkan kemudahan,” kata Musta’in saat melepas 50 petugas haji menuju Mekah.

Sedangkan jamaah haji Indonesia dijadwalkan berangkat dari Madinah ke Mekah pada 11 Mei mendatang. Tahun ini, kuota jamaah haji Indonesia berjumlah 221.000 orang.

Dari jumlah kuota tersebut terdiri dari 201.063 jamaah reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), serta 17.680 jamaah haji khusus.

Peningkatan jumlah jamaah di area tawaf dan sai menandakan persiapan ibadah haji sudah semakin terasa. Petugas haji yang sudah berada di Tanah Suci diminta untuk siap siaga dalam melayani kebutuhan jamaah.

Kehadiran mereka diharapkan membantu kelancaran proses ibadah para jamaah dari Indonesia. (*)