Jadwal Pengeringan Irigasi Butuh Kepastian Cepat, Rusman: Kedepankan Aspek Teknis dan Akademis Bukan Politis

Jaringan irigasi Bedung Manjunto, Kabupaten Mukomuko-Seno/RBI-
"Intinya, kalau pihak berwenang bisa meyakinkan pekerjaan proyek irigasi ini tuntas dalam tempo 4 bulan, pengeringan di awal Bulan Juni ini waktu yang tepat. Itu salah satu aspek teknis," Rusman menegaskan.
Opsi lain yang mencuat yaitu pengeringan dilakukan pada pertengahan Agustus sampai pertengahan Desember yang juga selama 4 bulan.
Secara teknis, kemungkinan pihak rekanan mampu menuntaskan proyek karena waktu tersedia sama-sama 4 bulan.
Hanya saja, risiko terhadap petani cukup besar. Pasalnya, setelah musim tanam awal ini, petani kembali menggarap sawahnya untuk ditanami padi.
Diperkirakan, tidak sedikit petani di daerah irigasi sayap kiri Bendung Manjunto baru bisa menanami sawahnya pertengahan bahkan akhir Juni.
Ini rawan, akan banyak tanaman padi petani yang bisa gagal panen karena kekurangan air pasca pengeringan pertengahan Agustus. Karena padi membutuhkan air setidaknya 65 sampai 70 hari setelah tanam.
"Kalau pengeringan bulan Agustus agak rawan banyak petani merugi. Karena maksimal irigasi dialiri air sekitar 40 hari," sebut.
Opsi lain yang mencuat di tengah-tengah masyarakat petani, yaitu pengeringan dilakukan bulan September. Dalihnya memberikan kesempatan kepada petani menanam padi 1 periode lagi.
Skema waktu di September memang tidak berisiko langsung terhadap petani. Hanya saja, terhadap proyek pengerukan dan rehabilitasi irigasi, kemungkinan besar tidak dapat terlaksana. Padahal, proyek itu tidak lain untuk kebutuhan jangka panjang petani padi itu sendiri.
"Ini memang dilematis, ada tuntutan masyarakat atau petani, ada kebutuhan pembangunan. Makanya saya berharap kepala daerah bisa segera bersikap dengan tepat. Bukan kebijakan populis," demikian Rusman.