5 Fakta Unik Tentang Kesepian dan Efek Samping Bagi Kesehatan

5 Fakta Unik Tentang Kesepian dan Efek Samping Bagi Kesehatan--

Studi tersebut menunjukkan bahwa kesepian dapat memicu kondisi stres yang kronis dan kadang-kadang berkepanjangan. Ini dapat memicu reaksi stres fisiologis pada tubuh. 

Respons ini memiliki peran krusial dalam perkembangan diabetes tipe 2 melalui mekanisme seperti resistensi insulin sementara yang diakibatkan oleh peningkatan level kortisol. 

BACA JUGA:ini 5 Rekomendasi Kapas Wajah yang cocok untuk Bersihkan make up hingga kotoran di Wajah

BACA JUGA:Turunkan BB, Ini 4 Tips Diet Ampuh

Situasi ini juga mengakibatkan perubahan dalam cara otak mengendalikan perilaku makan, yang membuat individu yang merasa kesepian cenderung mengalami peningkatan keinginan makan terhadap karbohidrat. Akibatnya, tingkat gula darah juga meningkat. 

Pandemi Covid-19 memperburuk perasaan kesepian. 

Sebuah artikel penelitian yang dipublikasikan di jurnal Public Library of Science, PLOS One, menunjukkan bahwa kesepian emosional meningkat akibat pandemi Covid-19, sedangkan kesepian sosial tetap konstan. 

Beberapa orang yang merasa kesepian secara sosial juga dapat mengalami kesepian emosional seiring berjalannya waktu. Hal ini diakibatkan oleh pembatasan sosial, isolasi regional, dan kerja dari rumah yang diterapkan. 

Patah nya interaksi antar individu dan pertemuan langsung membuat banyak orang berjuang melawan kesepian, terutama orang tua. 

Kesendirian dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung. 

Menurut pakarnya, Sebuah penelitian tahun 2016 yang dipublikasikan secara online di British Medical Journal menunjukkan bahwa koneksi sosial yang kurang baik berkaitan dengan peningkatan risiko terjadinya cacat jantung bawaan sebesar 29 persen. Tidak hanya itu, terdapat juga peningkatan risiko stroke sebesar 32 persen. 

Kesepian berhubungan dengan penurunan kemampuan kognitif. 

Sebuah penelitian yang dirujuk oleh International Journal of Geriatric Psychiatry mempelajari hubungan antara kesepian atau isolasi sosial dan penurunan kognitif. Setelah periode pemantauan selama 3 tahun, ternyata keduanya benar-benar saling berkaitan. 

Tingkat kesepian dan pengasingan sosial yang lebih tinggi berhubungan dengan penurunan kinerja kognitif pada peserta. 

Oleh karena itu, penelitian merekomendasikan untuk meningkatkan keterlibatan sosial dan menjaga hubungan dukungan emosional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan