Hari Kartini, Prenagen Luncurkan Kampanye Siapa Takut jadi Ibu

Diskusi interaktif melalui acara 'Prenagen Mommy Society, Siapa Takut Jadi Ibu!'-ist---

Di samping dukungan emosional, kampanye ini juga menyoroti pentingnya pemenuhan nutrisi selama periode emas - 1.000 hari pertama kehidupan. Peran nutrisi sangat menentukan dalam membantu perempuan merasa lebih siap dalam mengambil peran sebagai ibu dan melahirkan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas.

“Data kami menunjukkan bahwa banyak ibu hamil yang masih mengalami defisit asupan nutrisi penting, khususnya protein, kalsium, DHA, zat besi, dan asam folat. Padahal, kekurangan nutrisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti anemia pada ibu, keterlambatan perkembangan janin, hingga berat badan lahir rendah,” ungkap dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, FICS, FESICOG.

Menjawab tantangan tersebut, Prenagen disebutkan melalui promosinya, hadir sebagai solusi nutrisi esensial melalui rangkaian produk yang diformulasikan secara khusus untuk setiap fase.

Itu mulai dari persiapan kehamilan, masa kehamilan dan menyusui. Mulai dari Prenagen esensis untuk persiapan kehamilan, Prenagen emesis untuk mengurangi mual dan muntah, Prenagen mommy dan Prenagen lactamom untuk menyusui, serta Prenagen UHT sebagai nutrisi On-The-Go kapan saja dan di mana saja.

Masih disebutkan melalui promosinya, bahwa seluruh rangkaian produk Prenagen dirancang dengan mempertimbangkan keseimbangan nutrisi, rasa yang sesuai preferensi ibu, serta kemudahan dalam pencernaan dan penyerapan oleh tubuh.

Selain menghadirkan solusi nutrisi, kampanye “Siapa Takut Jadi Ibu!” juga membuka ruang bagi perempuan untuk berbagi kisah secara jujur dan inspiratif.

Salah satunya datang dari Shania Junianatha, penyanyi dan figur publik yang juga seorang ibu.

Ia mengungkapkan, dirinya sempat meragukan kesiapan menjadi ibu, terutama dari sisi mental, finansial, dan tanggung jawab. “Namun dengan komunikasi yang terbuka bersama pasangan dan informasi yang kredibel, saya bisa menjalani proses ini dengan lebih tenang,” tuturnya.

Keraguan serupa juga dialami oleh perempuan yang masih berada dalam masa penantian, seperti yang diungkapkan oleh Namira Adzani, seorang Content Creator.

Ia menekankan pentingnya solidaritas antar ibu agar bisa saling menguatkan dan mendorong satu sama lain untuk membagikan kisah mereka secara terbuka.

“Dengan begitu, perempuan yang sedang menanti akan merasa lebih kuat ketika tahu banyak perempuan mengalami hal serupa. Karena bagi saya pribadi, kehamilan tidak harus dijalani dalam kesendirian. Justru dengan berbagi, kita belajar menerima diri sendiri dan menumbuhkan empati,” ungkap Namira.

Diyakini Kampanye “Siapa Takut Jadi Ibu!” hadir untuk memberikan pemahaman dan dukungan, baik bagi ibu yang sudah menjalani peran tersebut maupun bagi perempuan yang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi ibu.

Kampanye ini juga mengambil momen dan semangat Hari Kartini pada hari ini.

“Siapa Takut Jadi Ibu!” menjadi simbol ajakan dan motivasi bagi perempuan untuk berani lebih mengenal potensi diri dan melangkah dengan penuh percaya diri dalam menyambut dan menjalani kehamilan.

“Kampanye “Siapa Takut Jadi Ibu!” ada untuk membangkitkan potensi perempuan sekaligus menantang norma sosial yang selama ini membebani mereka. Karena Prenagen percaya, setiap perempuan memiliki kekuatan untuk menjadi ibu,” tutup Junita.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan