Kasus Diare Tembus 2.838, Dinas Kesehatan Imbau Warga Jaga Sanitasi Lingkungan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Ruslian, S.KM, M.Si.--
Ia mencontohkan, masih banyak warga yang menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa pengolahan yang cukup, atau membuang sampah dan limbah ke selokan terbuka.
Dinkes Bengkulu mengimbau agar seluruh pemangku kepentingan di tingkat desa hingga kecamatan dapat menggencarkan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan secara berkala.
“Kami mendorong setiap wilayah untuk mengadakan kerja bakti minimal seminggu sekali. Bersih-bersih selokan, penertiban tempat sampah, serta penyuluhan hidup sehat itu sangat penting.”
Ia juga berharap pemerintah kabupaten dan kota turut memperkuat edukasi kesehatan lingkungan melalui kader Posyandu, penyuluh kesehatan, serta program-program terpadu lainnya di tingkat RT dan RW.
Dinas Kesehatan juga telah menginstruksikan seluruh Puskesmas untuk menyediakan fasilitas rehidrasi oral, serta mempercepat penanganan pasien diare, terutama pada balita dan lansia yang rawan mengalami dehidrasi berat.
“Kami juga distribusikan oralit dan edukasi cara penanganan awal di rumah. Jangan tunggu parah baru ke fasilitas kesehatan,” tegas Ruslian.
Di sisi lain, ia menyampaikan bahwa masyarakat juga harus terlibat aktif mencegah penyakit ini. “Mencuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan makanan dan air minum, serta tidak buang air sembarangan harus jadi kebiasaan harian,” ucapnya.
Dengan pola pencegahan terpadu antara masyarakat, pemerintah daerah, dan tenaga kesehatan, ia optimistis angka kasus diare di Bengkulu bisa ditekan. “Ini bukan hanya tugas Dinkes, tapi kita semua,” pungkas Ruslian.