Bisnis Thrift Store Masih Stabil, Pakai Bermerek Luar Negeri dengan Kualitas yang Masih Oke

Bisnis pakaian bekas atau thrift store --
RADAR BENGKULU - Bisnis pakaian bekas atau thrift store di Provinsi Bengkulu saat ini masih stabil. Mereka memiliki peminat tersendiri. Jumlahnya pun tidak sedikit. Sehingga para pedagang memiliki keuntungan yang berlipat.
Bisnis Thrift Store ini bahkan sudah bisa menghasilkan pendapatan belasan juta. Sehingga usaha ini cukup menjanjikan.
Para pebisnis pakaian bekas di Pasar Panorama berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin memiliki pakaian bermerek atau branded dengan harga yang murah.
Saat ini, masyarakat khususnya muda-mudi Bengkulu ingin memiliki baju yang bermerek dengan harga yang murah. Karena itu, bisnis ini telah menyiapkan barang itu sesuai keinginan pelanggan.
BACA JUGA:Modal Ponsel dan Internet, Berikut 6 Ide Bisnis Sampingan Buat Karyawan juga Anak Kuliah
BACA JUGA:5 Ide Bisnis Jualan di Car Free Day, Bisa Jadi Ladang Cuan
Toko pakaian bekas atau thrift saat ini di wilayah Bengkulu termasuk banyak, mereka juga ada melakukan penawaran pakaian branded melalui jejaring sosial seperti Facebook ataupun Instagram. Bahkan dengan mudah ditemukan. dimana-mana.
Selain bermerek, pakaian bekas memiliki model atau bentuk yang unik dan berbeda dari model baju yang dijual di pasaran.
Salah seorang pebisnis Thrift Store mengakui bahwa saat memulai usaha tersebut dirinya hanya membutuhkan modal sebesar Rp 1,2 juta. Saat ini keuntungan yang didapatkan banyak juga. Bisa mencapai Rp 15 juta perbulan.
Dalam sehari, dia dapat menjual sekitar 40 hingga 50 picis pakaian. Bahkan peminat baju miliknya tidak hanya berasal dari Kota Bengkulu. Tetapi juga hingga ke Kalimantan. Untuk harga baju bekisar dari Rp 20 ribu hingga Rp 70 ribu. Sedangkan untuk celana bekisar sekitar Rp 85 ribu hingga Rp 120 ribu.
Untuk saat ini pakaian yang berasal dari merk Korea memiliki peminat yang lebih banyak. Sebab memiliki bahan, dan desain yang unik.
"Saya berharap kedepannya banyak anak muda Bengkulu memiliki ide kreatif, dan tidak takut untuk mengambil risiko dalam membangun bisnis," tuturnya. (rbo)