Bagaimana Cara Membedakan Antara Daging Sirloin dan Tenderloin

Bagaimana Cara Membedakan Antara Daging Sirloin dan Tenderloin-Poto ilustrasi-
Radarbengkulu - Perbedaan sirloin dan tenderloin sering menjadi pertanyaan bagi pecinta daging steak. Kedua potongan daging sapi ini memiliki karakteristik yang unik, mulai dari tekstur, rasa, hingga cara pengolahannya. Nah, dengan mengetahui perbedaannya, kita bisa memilih potongan yang tepat untuk sajian.
Sirloin dan tenderloin merupakan dua jenis potongan daging sapi yang biasanya digunakan sebagai olahan steak atau daging panggang. Meski sama-sama berasal dari bagian punggung sapi, kedua potongan daging sapi ini memiliki beberapa perbedaan dari segi rasa, tekstur, serta kandungan kolesterol dan protein di dalamnya.
BACA JUGA:Inilah Daftar Minuman yang Dianggap Sehat Namun Bisa Jadi Pemicu Obesitas hingga Diabetes pada Anak
Dilansir dari alodokter.com, kita dapat membedakan daging sirloin dan tenderloin berdasarkan beberapa ciri-ciri berikut ini:
-Baik daging sirloin maupun tenderloin memiliki tekstur daging paling lembut diantara bagian daging sapi lainnya. Namun, daging sirloin memiliki tekstur yang lebih kenyal atau alot, sedangkan tenderloin umumnya lebih empuk. Potongan daging tenderloin juga lebih tebal dibandingkan daging sirloin.
Sirloin dan tenderloin merupakan jenis potongan daging sapi yang memiliki lemak paling rendah diantara jenis potongan daging sapi lainnya. Namun, kandungan lemak dan protein pada kedua jenis potongan daging ini sedikit berbeda.
Di dalam 100 gram daging sirloin, terkandung sekitar 12–14 gram lemak dan 90 mg kolesterol. Sementara itu, 100 gram tenderloin mengandung lemak sebesar 18–20 gram dan sekitar 70 mg kolesterol.
Dari segi kandungan proteinnya, sirloin memang lebih unggul. Di dalam 100 gram daging sirloin, terdapat sekitar 29 gram protein. Sementara itu, daging tenderloin hanya mengandung 18 gram protein per 100 gramnya.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa kandungan lemak pada daging sirloin maupun tenderloin bisa berbeda, tergantung jenis sapinya. Umumnya, daging sapi impor, seperti daging sapi Angus, Kobe, dan Wagyu, mengandung lebih banyak lemak daripada daging sapi lokal.