Ini Malaikat Terbesar yang Dihadapan Allah Saat Kiamat Nanti

Ini Malaikat Terbesar yang Dihadapan Allah Saat Kiamat Nanti-Ist-
Artinya: "Sesungguhnya malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidak menyombongkan diri dari ibadah kepada-Nya dan mereka menyucikan-Nya. Hanya kepada-Nya mereka bersujud." (QS Al A'raf: 206)
Menurut Mahmud asy-Syafrowi dalam buku Mengundang Malaikat ke Rumah, Imam Ash-Shadiq pernah ditanya lebih banyak mana antara jumlah malaikat dan jumlah manusia. Ia mengatakan, jumlah malaikat bahkan lebih banyak dibandingkan butiran tanah yang ada di bumi.
"Demi Allah yang nyawaku berada dalam genggaman-Nya! Jumlah malaikat Allah di langit lebih banyak dari jumlah butiran-butiran tanah yang ada di bumi. Di langit, tidak ada tempat jejakan kaki kecuali di sana terdapat seorang malaikat yang senantiasa memuji dan menyucikan Allah SWT," jawabnya.
Di antara banyaknya malaikat tersebut, ada satu malaikat yang berukuran sangat besar yang bernama Ar-Ruh. Disebutkan dalam Al-Haba'ik fi Akhbar Al-Mala'ik karya Imam Jalaluddin as-Suyuthi dan diterjemahkan oleh Misbahul Munir, malaikat paling besar ini mampu menampung semua malaikat jika ia membuka mulutnya. Hal ini bersandar pada keterangan Abu Asy-Syaikh yang melansir dari Adh-Dhahhak, ia berkata,
"Ar-Ruh merupakan ajudan Allah. Dia berdiri di hadapan Allah pada hari kiamat dan dia merupakan malaikat yang paling besar. Seandainya ia membuka mulutnya, maka mulutnya dapat menampung semua malaikat. Semua makhluk menatap kepadanya. Akibat takut kepadanya, mereka tidak bisa mengangkat pandangan mereka menuju Tuhan yang ada di atasnya."
Menurut riwayat lain, Malaikat Ar-Ruh memiliki 70 ribu wajah dan masing-masing wajahnya memiliki 70 ribu lisan. Masing-masing lisan tersebut bertasbih kepada Allah SWT. Hal ini diriwayatkan Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Abu Asy-Syaikh, dan Al Baihaqi dalam Kitab Al-Asma' wa Ash-Sifat melansir dengan sanad dhaif dari Ali bin Abu Thalib RA.
Ada juga riwayat yang menyebut Malaikat Ar-Ruh memiliki 10 ribu sayap. Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, dan Abu Asy-Syaikh meriwayatkannya dari jalur Atha ' dari Ibnu Abbas RA yang berkata,