Harga Bahan Pokok Naik di Awal Ramadhan, Cabai Masih Bertahan di Harga Tertinggi

Harga Bahan Pokok Naik di Awal Ramadhan, Cabai Masih Bertahan di Harga Tertinggi--

RADAR BENGKULU  – Memasuki awal Ramadhan 1446 Hijriah, harga sejumlah bahan pokok (bapok) di Kota Bengkulu mulai menunjukkan tren kenaikan. Namun, harga cabai masih tetap bertahan di level tinggi. Bahkan, sudah mengalami kenaikan sebelum bulan puasa tiba. 

Hal ini terlihat dari harga cabai di Pasar Tradisional Panorama yang masih berkisar antara Rp 60.000 hingga Rp 100.000 per kilogram. Ini tergantung jenisnya.

Mirna, salah seorang pedagang cabai di Pasar Tradisional Panorama, menjelaskan bahwa harga cabai sudah naik sebelum Ramadhan. 

“Cabai merah saya jual Rp 60.000 per kilogram, cabai rawit Rp 80.000, dan cabai rawit merah atau cabai sehat bisa mencapai Rp 100.000 per kilogram. Cabai hijau pun harganya Rp 40.000 karena stoknya sangat sedikit,” ujarnya,.

Menurut Mirna, kenaikan harga cabai ini dipicu oleh berkurangnya pasokan dari sejumlah daerah pemasok utama. Seperti Kabupaten Rejang Lebong, Seluma, Kepahiang, dan Provinsi Jambi. 

BACA JUGA:Progres Pelunasan Biaya Haji Tahap 1 di Bengkulu Capai 76 Persen

BACA JUGA:Simak Bund, Begini Tips Menyimpan Telur dengan Benar Baik dalam Kulkas atau di Suhu Ruang

“Biasanya pasokan dari daerah-daerah itu cukup banyak, tapi belakangan ini jumlahnya menurun. Akibatnya, stok cabai di pasar jadi berkurang, dan harganya pun naik,” jelasnya.

Kenaikan harga bahan pokok di awal Ramadhan ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang harus memenuhi kebutuhan sehari-hari selama bulan puasa. 

Mirna dan Lubis sepakat bahwa pemerintah perlu mengambil langkah antisipatif untuk memastikan stok bahan pokok tetap tersedia dan harganya terjangkau.

“Kalau stok cabai dan telur tidak segera ditambah, dikhawatirkan harga akan semakin melambung tinggi. Ini bisa memberatkan masyarakat, terutama di bulan Ramadhan,” ujar Mirna.

Tidak hanya cabai, stok telur juga mengalami penurunan. Fahmi, salah seorang pengecer bahan pokok di Pasar Tradisional Panorama, mengaku bahwa stok telur ukuran sedang saat ini terputus. 

“Kami biasanya mendapatkan pasokan telur dari Padang, Sumatera Barat. Tapi, belakangan ini stok telur ukuran kecil dan sedang sudah tidak ada. Katanya, stok di daerah asal juga habis,” ujarnya.

BACA JUGA:Efisiensi APBD Bengkulu 2025: Antara Penghematan dan Prioritas Program

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan