Dinas Dikbud Bengkulu Finalisasi Data Anak Yatim dan Kurang Mampu

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Saidirman, SE., M.Si.,--
Untuk Program Orangtua Asuh
RADAR BENGKULU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu sedang memfinalisasi pendataan anak yatim piatu dan kurang mampu di satuan pendidikan. Langkah ini merupakan bagian dari program Orang Tua Asuh yang diinisiasi Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, sebagai upaya membantu masyarakat di bidang pendidikan. Program ini diharapkan dapat memberikan dukungan berkelanjutan bagi anak-anak yang membutuhkan, terutama dalam melanjutkan pendidikan.
Kepala Dikbud Provinsi Bengkulu, Saidirman, menjelaskan bahwa pendataan ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah untuk memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yatim yang masih bersekolah. "Kami sudah melakukan pendataan anak yatim yang ada di satuan pendidikan. Ini merupakan program Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan untuk membantu rakyat di bidang pendidikan."
Menurut Saidirman, proses pendataan saat ini telah memasuki tahap finalisasi dan akan segera dilaporkan kepada Gubernur Bengkulu. Setelah laporan diserahkan, Dikbud Provinsi Bengkulu akan merancang program kegiatan yang dapat membantu anak-anak yatim tersebut.
"Pendataan yang dilakukan ini tinggal finalisasi. In shaa Allah segera kita laporkan ke gubernur. Kita akan lakukan tindakan-tindakan, program kegiatan apa yang bisa kita lakukan untuk anak yatim. Terutama yang masih bersekolah, karena ini menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Provinsi."
BACA JUGA:Tegakkan Disiplin, Pemkot Bengkulu Terbitkan Aturan Baru Absensi ASN
BACA JUGA:Kadis Sosial Kota Bengkulu Serahkan ODGJ Asal Medan kepada Pihak Keluarga
Saidirman menambahkan, anak-anak yatim yang berada di luar satuan pendidikan juga tidak akan luput dari perhatian. Mereka akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Bengkulu secara umum.
"Program Orang Tua Asuh ini diharapkan dapat memberikan dukungan dan bantuan yang berkelanjutan bagi anak-anak yatim piatu dan kurang mampu di Provinsi Bengkulu."
Program Orang Tua Asuh ini digagas sebagai respons atas tingginya angka anak yatim dan kurang mampu di Provinsi Bengkulu yang masih menghadapi tantangan dalam mengakses pendidikan. Melalui program ini, pemerintah berharap dapat mengurangi beban ekonomi keluarga sekaligus memastikan anak-anak tersebut tetap bisa bersekolah.
Gubernur Helmi Hasan menegaskan bahwa pendidikan adalah salah satu prioritas utama pemerintahannya.
"Kami ingin memastikan tidak ada anak di Bengkulu yang putus sekolah hanya karena masalah ekonomi. Program Orang Tua Asuh ini adalah langkah konkrit untuk mewujudkan hal tersebut," ujar Helmi dalam kesempatan terpisah.
BACA JUGA:Pembangunan Kolam Retensi Bengkulu Terhambat Akibat Pemblokiran Anggaran
BACA JUGA:Gubernur Bantu Rakyat Hari Ini Tiba di Bumi Merah Putih
Program ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat dan tokoh masyarakat setempat. Mereka berharap, dengan adanya program ini, anak-anak yatim dan kurang mampu di Bengkulu dapat meraih masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan.