Bukit Kerang, Tempat Wisata yang Banyak Menyimpan Cerita Sejarah di Aceh Tamiang hingga Dijadikan Wisata

Reporter: Tim redaksi |

Editor: Syariah m |

Minggu , 23 Feb 2025 - 12:07

Mengunjungi Bukit Kerang, Tempat Wisata yang Banyak Menyimpan Cerita Sejarah di Aceh Tamiang-Poto ilustrasi-

radarbengkulu.bacakoran.co - Kabupaten Aceh Tamiang memang selalu menyimpan beraneka kisah Sejarah.

Selain keindahan pantainya, Aceh Tamiang juga memiliki jejak sejarah manusia purba yang kini telah dijadikan sebagai objek wisata edukasi.

Melansir dari sumber kabartamiang.com, tempat wisata ini terletak di Desa Masjid, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang.

Jarak dari pusat pemerintahan ke lokasi sekitar 23 kilometer, atau kurang lebih 50 menit perjalanan untuk sampai di Kecamatan Bendahara.

Namun, tidaklah gampang untuk mencapai lokasi tersebut. Selain terletak di pusat perkebunan kelapa sawit.

Menurut pakarnya, tempat Sejarah ini dikatakan sebagai situs Sejarah terakhir yang masih ada di Asia Tenggara. Bukit Kerang terletak di atas area seluas 36 x 31 meter persegi.

Ketinggian lokasi ini berupa gundukan setinggi 4,5 meter dengan area sekitar 25 x 20 meter. Lokasi ini telah ditentukan sebagai lokasi perlindungan budaya.

bukit kerang, tempat wisata yang banyak menyimpan cerita sejarah di aceh tamiang hingga dijadikan wisata                              
radarbengkulu.bacakoran.co - kabupaten aceh tamiang memang selalu menyimpan beraneka kisah sejarah. 
selain keindahan pantainya, aceh tamiang juga memiliki jejak sejarah manusia purba yang kini telah dijadikan sebagai objek wisata edukasi. 
baca juga:sejalan dengan presiden dan gubernur, walikota juga larang jual lks - buku di sekolah
melansir dari sumber kabartamiang.com, tempat wisata ini terletak di desa masjid, kecamatan bendahara, kabupaten aceh tamiang. 
 
jarak dari pusat pemerintahan ke lokasi sekitar 23 kilometer, atau kurang lebih 50 menit perjalanan untuk sampai di kecamatan bendahara. 
 
namun, tidaklah gampang untuk mencapai lokasi tersebut. selain terletak di pusat perkebunan kelapa sawit. 
 
menurut pakarnya, tempat sejarah ini dikatakan sebagai situs sejarah terakhir yang masih ada di asia tenggara. bukit kerang terletak di atas area seluas 36 x 31 meter persegi. 
 
ketinggian lokasi ini berupa gundukan setinggi 4,5 meter dengan area sekitar 25 x 20 meter. lokasi ini telah ditentukan sebagai lokasi perlindungan budaya. 
 
sebagai warisan sejarah purbakala, lokasi ini sering disambangi oleh peneliti, mahasiswa, dan arkeolog untuk melaksanakan riset dan studi. 
 
tempat wisata ini memang tidak sepadat tempat wisata lain, tetapi banyak pengunjung yang datang, terutama pelajar, mahasiswa, dan peneliti yang ingin melihat langsung bentuk peninggalan prasejarah ini. 
 
selain itu, keadaan jalan menuju tumpukan kerang tersebut harus melintasi parit dengan lebar sekitar tiga meter, dan hanya tersedia balok kayu seukuran kaki orang dewasa sebagai jembatan. 
 
keabsahan bukit kerang di aceh tamiang diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh banda penelitian & pengembangan pusat penelitian arkeologi nasional sekitar 7 tahun yang lalu. 
 
dari pengamatan situs ini, tim peneliti mendapatkan data tepat untuk mengungkapkan sejarah peradaban manusia di masa lalu. 
 
dari teori ini, diyakini bahwa kehidupan di aceh tamiang telah dimulai 12 ribu tahun yang lalu. 
bukit kerang terbentuk dan ada akibat kebiasaan manusia di masa lalu yang tinggal di rumah bertiang di tepi pantai dengan mengandalkan konsumsi kerang. 
 
proses ini terjadi selama ribuan tahun, mengakibatkan timbunan cangkang yang dibuang membentuk sebuah bukit. 
 
dulu, cara hidup yang membentuk bukit kerang ini berlangsung di sepanjang pantai sumatera hingga ke beberapa tempat di asia tenggara, seperti malaysia, thailand, kamboja dan lainnya. 
 
sara humayra, salah satu pengunjung yang datang ke lokasi bukit kerang, menyatakan bahwa bukit kerang memang telah menjadi daya tarik yang unik. 
 
namun, sangat disayangkan banyak pengunjung yang datang ke sana membawa cangkang kerang tersebut (melakukan vandalisme/pengrusakan). 
 
“saya sudah beberapa kali pergi ke sana, memang menarik untuk dilihat dan diperhatikan. semoga pariwisata di aceh tamiang semakin berkembang dan terpelihara dengan baik, ia berharap pemerintah dapat membangun fasilitas yang lebih baik,” tuturnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, 13 MARET 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan