Nilai Waktu Luang bagi Seorang Muslim
Dr. Ismail Jalili, M.A--
Khatib: Dr. Ismail Jalili, M.A
Dari : Masjid Besar Jami’ Babusalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Waktu luang bisa muncul dan menjadi suatu masalah, jika seseorang tidak memiliki tujuan hidup yang jelas. Waktu luang yang mendatangkan masalah bukanlah sesuatu yang ada sejak lahir. Ia ada dan melekat dalam kehidupan manusia sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman dan kebudayaan manusia. Seringkali waktu kosong membuat seseorang menjadi terlena, sehingga keadaan ini membuka jalan bagi setan untuk menggoda. Waktu kosong tanpa dimanfaatkan untuk bekerja atau menjalankan aktivitas yang bermanfaat, menjadi pintu bagi setan untuk menguasai dan menjerumuskan seseorang ke lembah kehinaan dan kemiskinan. Jangan sampai terjadi pada diri seorang muslim; waktu luang (kosong) diikuti dengan kosongnya pekerjaan dan aktivitas yang bermanfaat !!
Yang harus selalu diingat oleh setiap muslim adalah tekad bulat setan yang akan menyesatkan umat manusia dari jalan Allah SWT . Inilah sumpah yang telah diucapkan oleh setan, ketika ia diusir dari surga atas pembangkangannya terhadap perintah Allah. Di samping itu, setan akan terus-menerus menggoda anak cucu Adam, sehingga kehidupan mereka penuh dengan kemisikinan dan kesengsaraan di dunia dan akhirat.
Al-Quran mengisyaratkan hal tersebut, seperti dalam firman Allah SWT yang artinya,"Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka." (QS. Shâd: 82-83).
"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan." (QS. Al-Baqarah: 268).
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Waktu luang, bila tidak dimanfaatkan dengan baik, akan menjadi penyakit yang mematikan bagi akal pikiran, jiwa dan raga seseorang. Padahal seseorang harus bergerak dan bekerja. Apabila dia menganggur, maka akan mengakibatkan akal menjadi berat untuk berpikir dan menyebabkan tubuh menjadi lemah (tidak bersemangat) untuk bekerja dan menjalankan aktivitas lainnya. Sesungguhnya waktu luang tidak akan menjadi sia-sia, asalkan dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas yang mendatangkan kebaikan. Ia tidak selamanya kosong dan berlalu tanpa aktivitas yang berarti.
Setiap orang harus berusaha untuk menguasai waktu kosong dan mengolahnya sebaik mungkin ; mengisinya dengan berbagai aktivitas yang berguna. Bila setiap orang berusaha mengolah dan memanfaatkan waktu kosongnya dengan aktivitas yang mendatangkan kebaikan, maka tidak hanya dirinya yang akan merasakan manfaat dari usahanya tersebut, lebih dari itu masyarakat banyak pun akan memperoleh dampak positifnya, paling tidak akan berkurang penyimpangan akhlak yang biasa terjadi di kalangan para generasi muda dan masyarakat.
Maka dari itu, tidak heran bila Islam menganjurkan umatnya, apabila mendapatkan waktu luang, untuk selalu menyibukkan diri dengan aktivitas apapun yang mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi individu dan orang lain. Artinya dalam Islam, tidak dikenal adanya waktu kosong yang dibiarkan berlalu tanpa ada aktivitas yang memberikan kebaikan bagi setiap individu muslim.
Sesungguhnya waktu dan umur dalam kehidupan setiap muslim adalah milik Allah. Ajaran Islam mengajarkan bahwa setiap jam, menit dan detik dari kehidupan manusia adalah amanah yang harus dipelihara dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga ia mendatangkan kebaikan. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Hakim, dari Ibnu Abbas ra, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, "Peliharalah waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu!"
Jamaah Jumat Rahimakumullah