Penjual Telur Puyuh Mampu Sekolahkan Lima Anak Hingga Sarjana

Zulkifli yang menjajakan dagangan dengan cara mendatangi kantor - kantor menawarkan telor puyuh rebusnya.-Fahmi/RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU, MANNA - Dimata Zulkifli (62) dan Susilawati(57) yang berasal dari Desa Selali Bengkulu Selatan pendidikan adalah nomor satu.

Yang awalnya anak dari pasangan ini berjumlah enam bersaudara,dikarenakan sudah ada yang meninggal dunia  saat ini tinggal berlima. Kesehariannya, pasutri ini berjualan telor puyuh rebus, namun mampu membuat kelima anaknya mengecap pendidikan sampai sarjana. 

Hal ini membuktikan tekad, semangat, usaha dan doa tidak akan mengecewakan.

Zulkifli mengutarakan bahwa dirinya sudah berjualan telor puyuh selama 13 tahun, Alhamdulillah anaknya - anaknya semua sarjana. 

Walaupun saat ini yang paling Kecil masih menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) tetapi hal itu sudah bisa dikatakan bahwa kelima anaknya semuanya sarjana.

"Untuk berjualan telor puyuh saya berkeliling dari pagi sampai siang, sambil mengantar koran. Karena saja juga sebagai loper, allhamdulilah dari penghasilan jualan telor puyuh saya mampu menyekolahkan anak-anak sampai kejenjang sarjana,"papar Zulkifli saat ditemui disalah satu kantor sedang menjajakan jualannya Selasa (18/02).

BACA JUGA:Jenis Komoditas Hortikultura ApaTertinggi di BS? Ini Jawabnya

BACA JUGA:Pemda Bengkulu Selatan Laksanakan Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah

Untuk telor puyuh, Zulkifli mengakui dirinya kadang mengambil telor puyuh dari orang, baru nantinya disetorkan. Dari satu butir telor yang terjual mendapatkan keuntungan Rp 50 rupiah. 

Kalau dalam satu kotak ada sepuluh artinya mendapatkan keuntungan Rp.500.

Terkadang,untuk menambah jualan, Zulkifli juga mempunyai ternak puyuh sendiri walupun tidak banyak. Yang jelas sudah bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dengan saya syukur kepada Allah SWT empat dari lima saudara sudah mempunyai pekerjaan.

Anak yang sudah mendapatkan gelar sarjana pertama Een menjadi salah seorang guru honorer di Desa Nanjungan, kedua Erison bekerja sebagai ASN di Dinas Perikanan Bengkulu Selatan, yang ketiga Hadi Hartomo agri bisnis pertanian sekarang bekerja di salah satu pabrik di Desa Nanjungan bagian mesin, keempat Sufran Efendi menjadi salah satu honor di BPBD Bengkulu Selatan sarjana Managemen,dan yang kelimau masih menempuh pendidikan.

"Alhamdulillah saya bersyukur bisa memberikan pendidikan terbaik bagi anak - anak. Walaupun saya sendiri tidak menjadi seorang sarjana. Semoga dengan pendidikan yang didapat bisa merubah kehidupan dan masa depan anak - anak saya,"pungkas Zulkifli.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan