Pemda Bengkulu Selatan Laksanakan Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah

Pemerintah Daerah Bengkulu Selatan melaksanakan Rakornas bersama Mentri,yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip,SP.M.Si--
RADAR BENGKULU, MANNA - Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan kembali mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Daerah yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Melalui platform daring Zoom Meeting yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, yang langsung diikuti oleh Sekretarias Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan Sukarni SP,M.Si, Asisten II Sekretaris Daerah,Kabag Perekonomian dan SDA setda BS, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.
Dalam Rakornas tersebut, Tito Karnavian menyampaikan kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten Kota untuk terus memantau dan menjaga Ketersediaan dan keterjangkaun pangan dalam rangka menyambut Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025.
Kemudian dalam Rakornas tersebut juga ada arahan dari Kementerian perhubungan yang disampaikan langsung oleh menteri perhubungan Dudy Purwagandhi perihal menyambut arus mudik lebaran serta mengatasi mobilitas masyarakat yang tinggi nantinya.
BACA JUGA:Dilarang Keras Tangkap Ikan Dengan Cara Ini, Ancamannya dan Dendanya Jelas
BACA JUGA:Untuk ANBK 2025 Akan Menggunakan Aplikasi CDM
"Menyikapi hal tersebut kami akan segera melakukan action untuk tetap menjaga kestabilan harga,dengan cara meminta dari Dinas Pertanian untuk meminta kepada masyarakat untuk selalu memanfaatkan perkarangan rumah,setidaknya satu batang saja menanam cabe rawit hal itu bisa menekan melonjaknya harga cabe rawit,karena saat ini menjelang puasa dan Idul Fitri harga cabe rawit cukup meroket diangka Rp.100 ribu perkilonya,"papar Sukarni diruang rapat sekretariat Senin(17/02).
Selain itu,dari Dinas Ketahan Pangan(DKP) akan melakukan kegiatan pasar murah.Sshingga nantinya bisa membantu saya beli masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok,mulai dari beras,telor dan lainnya sehingga masyarakat tidak terlalu kesulitan untuk mendapatkannya.
Apalagi,dari Pemerintah Desa yang mempunyai anggran tersendiri,yang mana dari jumlah anggran yang ada didesa setidaknya bisa digunakan sebesar 20 persen,artinya kalau anggran desa itu mencapai Rp.1 milir bisa digunakan setidaknya sekitar Rp.200 juta.
"Kalau nantinya setiap desa membuat program ketahan pangan,yang sesuai dengan kondisi wilayahnya masing - masing.Kita percaya intalasi bisa kita atasi tanpa nantinya merugikan para petani,"Ungkapnya..
Rakornas yang diadakan tiap sepekan sekali tersebut menjadi agenda Pemerintah Pusat dalam rangka memperkuat sinergi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk menjaga stabilitas harga,serta memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan di seluruh wilayah Indonesia.
"Nantinya Pengendalian Inflasi Daerah Bengkulu Selatan terus berupaya dalam melakukan pengendalian inflasi dan kita akan menerapakan aspek 4K yaitu Ketersedian pasokan,keterjangkauan harga,kelancaran distribusi dan komunikasi efektif,"pungkas Sukarni.