Data Statistik Kaur, Angka Perceraian di Keluarga Miskin Cenderung Lebih Rendah Dibandingkan Keluarga Kaya

Data statistik perceraian di Kaur--

RADAR BENGKULU,KAUR - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaur 2024 angka perceraian di keluarga miskin cenderung lebih rendah dibandingkan dengan keluarga kaya dan sederhana sekitar 0,65 % dengan rentang usia 15 - 49 tahun pada 2024.

    Angka perceraian di keluarga miskin cenderung lebih rendah dibandingkan dengan keluarga kaya dan sederhana.

Berdasarkan data statistik dan status perkawinan  dengan rentang usia 15-49 tahun 2024 terdata sekitar 70,22 persen anak muda dari keluarga miskin atau kelompok pengeluaran 40 persen terbawah sudah menikah.

    Hal ini Staff BPS Kaur Alicia Steffanni Br Nadeak, S.Tr.Stat menyampaikan, angka perceraian hidup dan mati di kelompok keluarga miskin hanya 0,65 persen pada rentang usia 15 - 49 tahun pada 2024 tercatat sekitar 70,22 % anak dari keluarga miskin atau kelompok pengeluaran 40 persen terbawah sudah menikah.

    "Mengenai perceraian, angka perceraian hidup dan mati di kelompok keluarga miskin hanya 0,65 %. Sebaliknya, di keluarga sederhana tercatat 2,18 %, dan di keluarga kaya sekitar 1,87 %, angka ini menunjukan rendah perceraian di kalangan keluarga miskin," ujar Staff BPS Kaur Alicia Steffanni Br Nadeak, S.Tr,Stat di Gedung MPP Bintuhan pada 10 februari 2025.

BACA JUGA:Sambut Idul Fitri 2025, Polres Kaur Mulai Operasi Keselamatan Nala

BACA JUGA:Kapolres Kaur Mengawasi Pemeliharaan Tanaman Jagung untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

    Dikatakan Steffanni, anak muda dari keluarga kaya dan sederhana di Kabupaten Kaur cenderung menikah lebih terlambat dibandingkan dengan anak muda dari keluarga miskin, angka perceraian di keluarga miskin cenderung lebih rendah.

Pada kelompok keluarga sederhana atau kelompok pengeluaran 40 % tengah sekitar 65,51 % sudah menikah, dan keluarga kaya atau kelompok pengeluaran 20 % teratas sekitar 67,64 % sudah menikah.

   "Perbedaan pola hidup sosial di antara kelompok ekonomi di Kabupaten Kaur, dengan pernikahan yang lebih cepat terjadi pada keluarga miskin, namun angka perceraian lebih rendah dibandingkan dengan keluarga kaya dan sederhana," jelasnya.

  Selanjutnya, angka belum kawin juga menunjukkan perbedaan. Dari kelompok pengeluaran 40 % terendah, sekitar 29,13 % anak muda belum menikah. Sementara pada kelompok pengeluaran 40 % tengah tercatat sekitar 32,31 %, dan di kelompok pengeluaran 20 % teratas sekitar 30,49 % belum menikah.

   "Angka belum kawin lebih sedikit dari keluarga miskin, karena kelompok 40 % terendah lebih banyak menikah ketimbang kelompok kaya dan sederhana," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan