Gurihnya Kue Tempel: Kuliner Khas Tegal Yang Mirip Kerak Telor dan Sudah Ada Sejak 1940 sebagai Usaha

Gurihnya Kue Tempel: Kuliner Khas Tegal Yang Mirip Kerak Telor dan Sudah Ada Sejak 1940 sebagai Usaha Turun Temurun-Ist-

Meiyanti menyatakan bahwa dia masih memiliki hubungan keluarga dengan Mamah Cun. 

 

Meiyanti kehilangan suaminya karena meninggal dunia, sekarang Meiyanti hidup bersama dua anaknya yang masih bersekolah di SMP dan SD, dan terus melestarikan makanan tradisional di Kota Tegal. 

 

Untuk menghangatkan wajan, Mamah Cun memanfaatkan kompor minyak tanah. Sementara itu, tempat usaha Meiyanti memakai arang di anglo. 

 

Meiyanti menjelaskan bahwa menggunakan kompor lebih praktis, karena api dapat disesuaikan ukurannya. 

 

Memilih untuk menggunakan arang memang dianggap sedikit merepotkan, tetapi dipastikan tidak akan ada bau minyak dan rasanya lebih enak dengan arang. 

 

“Untuk pemanas, saya memilih menggunakan arang pada anglo karena menghindari minyak pada kue dan lebih enak,” kata Meiyanti. 

 

Meiyanti menetapkan harga Rp8.000 per kue untuk yang original, Rp12.000 untuk keju, dan Rp14.000 untuk keju coklat. 

 

Ia buka dari pukul 08.00 hingga 17.00. Dalam sehari, Meiyanti dapat menjual 100 kue tempel, terkadang bahkan lebih. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan