Dimanakah Arah Kiblat Umat Islam Pertama Kali? Ini Penjelasannya

Kiblat umat Islam yang pertama kali adalah Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem-Ist-

 

سَيَقُوْلُ السُّفَهَاۤءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلّٰىهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِيْ كَانُوْا عَلَيْهَا ۗ قُلْ لِّلّٰهِ الْمَشْرِقُ وَالْمَغْرِبُۗ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ

 

 

Artinya: Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, "Apakah yang memalingkan mereka (kaum muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?" Katakanlah (Nabi Muhammad), "Milik Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk)."

 

Syahruddin El-Fikri menafsirkan, perpindahan arah kiblat dimaksudkan bahwa hal sholat bukan semata-mata perihal menghadap Masjidil Haram atau Masjidil Aqsa. Pada dasarnya, sholat ditujukan untuk menghadapkan diri pada Allah SWT.

 

Di sisi lain, mengutip dari situs AboutIslam, perubahan arah kiblat dilakukan akibat adanya konflik yang terjadi antara muslim dengan kelompok yang menentang ajaran Islam. Kelompok tersebut menganggap ajaran Islam sama dengan mereka karena arah dan cara ibadah yang serupa.

 

Teori tersebut ini dimanfaatkan mereka untuk menyebarkan keraguan dan kabar tidak baik terkait Islam pada masyarakat umum. Belum lagi, kelompok mereka juga dikisahkan ingin mengajak Nabi Muhammad SAW bergabung.

 

Ini untuk Luruskan Kiblat

Sekitar 16-17 bulan Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk menghadap ke Masjidil Haram melalui ayat yang diturunkanNya yakni surah Al Baqarah ayat 144. Sejak saat itulah umat muslim menggunakan Masjidil Haram sebagai kiblat hingga sekarang.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan