Mencoba Lakso Habang, Makanan Khas Bangka Belitung Menawarkan Rasa Kenyal dan Lembut juga Gurih, Bikin Nagih!

Reporter: Eka |

Editor: Syariah m |

Selasa , 28 Jan 2025 - 08:45

Lakso Habang, Makanan Khas Bangka Belitung -Ist-

Pengajuan lakso saat ini beriringan dengan beberapa makanan khas Bangka Selatan lainnya.

Dalam tahap pengajuannya, lakso habang beberapa kali mengalami penundaan dan perbaikan.

Baik itu menyangkut penelitian tentang narasi sejarah, nilai, makna, hingga upaya pelestariannya.

Lakso yang berasal dari Kota Toboali atau yang dikenal juga sebagai Lakso orang Habang ini sudah populer sejak tahun 1904.

Makanan yang satu ini telah ada selama 120 tahun terakhir.

Menurut pakarnya, Lakso adalah hidangan yang merupakan hasil perpaduan budaya Tionghoa dan Melayu yang terdapat di Bangka Belitung, terutama di Kota Toboali.

Lakso muncul dari kebiasaan masyarakat Tionghoa Bangka yang tinggal di Toboali dalam mengonsumsi mi, yang mereka namakan miyan.

mencoba lakso habang, makanan khas bangka belitung menawarkan rasa kenyal dan lembut juga gurih, bikin nagih!                             
 
radarbengkulu.bacakoran.co - mengenal lakso habang, kuliner khas bangka belitung yang ternyata adalah salah satu warisan budaya takbenda (wbtb) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. 
lakso adalah kuliner khas yang berasal dari kabupaten bangka selatan, provinsi kepulauan bangka belitung. 
makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras dan diolah hingga menyerupai mi ini disajikan dengan kuah yang terbuat dari santan dicampur ikan serta berbagai rempah. 
baca juga:nikmatnya lontong tahu telur: makanan khas surabaya yang memiliki cita rasa lezat dan kaya akan rempah
baca juga:enak dan memanjakan lidah! yuk cicipi 5 makanan khas tulungagung, mulai dari jajanan hingga kuliner kekinian
hidangannya diselingi bawang goreng dan ditambahkan cabai untuk memberikan rasa pedas. 
 
kelezatan yang kenyal dan lembut dari lakso berpadu dengan rasa gurih kuah ikan ini memberikan pengalaman tersendiri bagi pencintanya. 
 
melansir dari sumber pobelitung.co, kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten bangka selatan, elfan rulyadi, menyatakan bahwa lakso habang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai wbtb sejak akhir tahun 2023 silam. 
 
lakso saat diajukan melalui pencatatan wbtb mulai tahun 2021. 
 
pengajuan lakso saat ini beriringan dengan beberapa makanan khas bangka selatan lainnya. 
 
dalam tahap pengajuannya, lakso habang beberapa kali mengalami penundaan dan perbaikan. 
 
baik itu menyangkut penelitian tentang narasi sejarah, nilai, makna, hingga upaya pelestariannya. 
 
lakso yang berasal dari kota toboali atau yang dikenal juga sebagai lakso orang habang ini sudah populer sejak tahun 1904. 
 
makanan yang satu ini telah ada selama 120 tahun terakhir. 
 
menurut pakarnya, lakso adalah hidangan yang merupakan hasil perpaduan budaya tionghoa dan melayu yang terdapat di bangka belitung, terutama di kota toboali. 
 
lakso muncul dari kebiasaan masyarakat tionghoa bangka yang tinggal di toboali dalam mengonsumsi mi, yang mereka namakan miyan. 
 
lakso telah menjadi makanan atau jajanan khas dari kota toboali. 
 
sampai sekarang telah diturunkan dari generasi ke generasi. 
 
“makanan tradisional melayu bangka yang telah ada selama 120 tahun lalu.” 
 
lakso meski beberapa kali mengalami penundaan dan perbaikan,” ungkap elfan. 
 
pemerintah daerah bersama perangkat daerah yang lain kini mulai aktif melakukan promosi, publikasi, pendampingan, atau pembinaan. 
 
terutama terkait dengan konsistensi mutu dan kemasan, serta penyajian lakso habang pada setiap kegiatan pemerintahan daerah. 
 
penyajian kuliner tradisional di setiap acara pemerintahan menjadi peluang untuk memperkenalkan lakso habang kepada masyarakat secara luas. 
 
tujuan dari hal ini adalah untuk mendukung dan mengangkat merek lakso habang serta warisan budaya takbenda lainnya ke tingkat nasional dan internasional. 
 
dengan cara ini, menjadi saat yang signifikan untuk pengembangan sektor pariwisata dari aspek kebudayaan. 
 
“kami berharap kuliner tradisional ini dapat terus dipertahankan di kalangan masyarakat agar dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap daerah,” ungkap elfan. 
 
kehadiran kuliner tradisional bangka belitung lakso saat ini memang mulai tersaingi oleh munculnya berbagai jajanan modern. 
 
jumlah penjual lakso habang di toboali sekarang hanya dapat dihitung dengan jari. 
 
salah satu yang tetap bertahan adalah mila (50), yang berada di jalan bukit permai, kelurahan toboali. 
 
mila masih bertahan menjual lakso sejak hampir 14 tahun lalu. bahkan lakso yang dijual tersebut masih dibungkus menggunakan daun berwujud mangkok. 
 
lakso saat itu dijual hanya rp3.000 per buah. 
 
“telah hampir 14 tahun berjualan lakso.” 
 
“sekarang memang jumlah penjual lakso sudah mulai menurun,” ujarnya. 
 
lakso hampir mirip dengan burgo, karena keduanya terbuat dari tepung beras. 
 
perbedaan inti antara keduanya terdapat pada warna kuah santan yang memakai bumbu rempah tradisional. 
 
hal ini membuat kuah lakso menjadi pekat dan memberikan rasa yang khas. 
 
rasa kuah yang unik yang membedakan dengan jenis kuah laksa yang lain. 
 
kuah lakso dibuat dari ikan parang-parang yang dicampur dengan bumbu-bumbu khas lainnya. 
 
mila mengungkapkan bahwa lakso telah menjadi makanan ringan atau kuliner tradisional kota toboali. 
 
bahkan saat ini telah diwariskan dari generasi ke generasi. 
 
umumnya, lakso habang harus disajikan pada saat acara besar atau perayaan masyarakat. 
 
"pada waktu itu, pembuatan lakso menjadi sumber penghidupan utama.
 
“namun sekarang sudah jauh lebih sedikit,” terang mila.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, 13 JULI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan