Meresahkan Warga, Radiasi dan Dampak SUTT di Padang Kuas Dilakukan Penelitian
Warga resah dampak SUTT-Windi/RADAR BENGKULU-
“Keluhan serupa muncul dari warga di Teluk Sepang, Desa Riak Siabun, dan Desa Babatan. Banyak yang melaporkan barang elektronik mereka terbakar dan bahkan ada yang tersengat listrik,” ungkapnya.
Menurut data Kanopi Hijau Indonesia, Desa Padang Kuas menjadi wilayah dengan kerugian paling signifikan. Sebanyak 38 kepala keluarga di desa ini dilaporkan mengalami kerugian material hingga Rp 155 juta. Selain itu, kecemasan psikologis akibat dampak SUTT juga terus dirasakan warga.
Berdasarkan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) milik PT TLB, jaringan transmisi SUTT memang memiliki potensi menimbulkan dampak radiasi magnetik dan listrik. Radiasi ini disebutkan dapat menyebabkan kerusakan barang elektronik hingga mempengaruhi kesehatan manusia.
Merespons keresahan warga, pemerintah dan pihak terkait sepakat membentuk tim penelitian untuk memastikan penyebab pasti kerugian tersebut. Penelitian ini akan berlangsung mulai 7 Januari hingga 7 Februari 2025.
Warga berharap penelitian ini dapat memberikan kepastian atas keluhan mereka.
“Kami hanya ingin hidup aman dan nyaman. Kalau memang SUTT ini tidak berbahaya, buktikan dengan data. Tapi kalau memang ada dampak, kami berharap ada solusi nyata,” tegas Rohma.
Penelitian yang akan segera dimulai menjadi harapan baru bagi warga Desa Padang Kuas dan sekitarnya. Apakah benar SUTT menjadi penyebab masalah yang mereka alami, atau ada faktor lain yang harus diungkap? Hasilnya akan menjadi penentu langkah pemerintah dan PT TLB untuk menyelesaikan persoalan ini.