Provinsi Bengkulu Tunggu Kepastian Kuota LPG 3 Kilogram Tahun 2025
Penyaluran Lpg 3 Kg dari Pertamina--
RADAR BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih menanti kepastian alokasi kuota LPG 3 kilogram dari Badan Pengatur Hilirisasi Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk tahun anggaran 2025. Hingga awal Januari, belum ada informasi resmi mengenai jumlah kuota yang akan diterima.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan alokasi sebesar 75 ribu metrik ton untuk tahun ini. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan usulan tahun sebelumnya, yakni 58 ribu metrik ton.
“Kami masih menunggu kabar dari BPH Migas. Sampai saat ini, belum ada informasi berapa kuota yang akan disetujui,” ujar Donni.
Kenaikan usulan ini, jelas Donni, didasarkan pada meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap LPG 3 kilogram di Bengkulu. Ia menyebut, konsumsi LPG bersubsidi terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Usulan ini kami sampaikan berdasarkan data kebutuhan tahun sebelumnya. Harapannya, kuota yang diterima bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Bengkulu,” katanya.
BACA JUGA:Ketua Umum WMI Bengkulu Sayangkan Sikap Oknum Aparat di Asrama Mahasiswa Mamuju Tengah
BACA JUGA:Urus Cepat ke BPN, Girik Tidak Berlaku Lagi Sebagai Dokumen Sah Kepemilikan Tanah
Donni juga menyoroti pentingnya kepastian kuota LPG untuk menjaga stabilitas pasokan di pasaran. Keterlambatan pengumuman kuota, menurutnya, dapat mempengaruhi distribusi dan stok di tingkat agen hingga pengecer.
Donni menyayangkan bahwa alokasi kuota LPG tidak diumumkan bersamaan dengan alokasi BBM yang sudah diterima beberapa waktu lalu. Menurutnya, pengaturan distribusi energi akan lebih efektif jika kedua komoditas ini dikelola secara bersamaan.
“Sebenarnya lebih ideal jika kuota LPG diumumkan bersamaan dengan BBM. Dengan begitu, kami bisa langsung menyiapkan langkah distribusi untuk keduanya secara terintegrasi,” jelasnya.
Meski belum ada kepastian, Donni optimistis alokasi kuota LPG untuk Bengkulu akan segera diterima dalam waktu dekat. Ia juga berharap jumlah yang disetujui oleh BPH Migas sesuai dengan usulan yang telah diajukan.
“Kami berharap kuota yang diterima bisa bertambah. Kebutuhan masyarakat semakin meningkat, dan kami ingin memastikan pasokan di pasar tetap mencukupi,” harapnya.
Di sisi lain, Donni mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi keterlambatan ini. Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama pihak terkait terus memantau stok LPG di pasaran untuk memastikan tidak terjadi kelangkaan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan agen-agen resmi agar stok LPG tetap tersedia, terutama di daerah-daerah yang rawan mengalami kekurangan pasokan,” ungkapnya.