Dinkes Putus Mata Rantai Penyebaran Nyamuk dengan Fogging di 2 Lokasi
Petugas Dinas Kesehatan melakukan Fogging didua desa-Hendri-
RADAR BENGKULU, MANNA - Terkait adanya laporan yang disampaikan oleh masyarakat,kalau ada masyarakat yang terserang DBD yang disebabkan virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Petugas Dinas Kesehatan mengambil langkah cepat untuk memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Salah satunya dengan melakukan Fogging, yang mana dalam satu hari dilakukan didua desa pertama di Desa Talang Tinggi dan Desa Kota Padang.
Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan Didi Ruslan,M.Kes menyampaikan Fogging dilakukan dengan radius 200 meter dari lokasi terkenalnya DBD.Yang mana Fogging yang dilakukan sifatnya sementara hanya membunuh nyamuk yang dewasa saja,tidak untuk larva, telur, ataupun jentik nyamuk. Fogging juga tidak menjadi solusi utama dalam penanggulangan DBD.
"Asap fogging yang terhirup dalam jumlah kecil tidak menimbulkan efek samping pada manusia. Namun, jika terhirup dalam jumlah besar, asap fogging bisa mengganggu kesehatan manusia.Untuk itulah kami berharap agar larva,telur tidak menetas diharapkan masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan sendiri,"papar Didi diruangnnya Senin(30/12).
BACA JUGA:Penghujung Tahun 2024, PAD Dinas Pariwisata Diangka Rp 1 Miliar
BACA JUGA:Ini yang Menghambat Inovasi Mempercepat Perkembangan Suatu Wilayah
Penyemprotan Fogging kasus DBD dilakukan ada dua masyarakat yang terkena yaitu Alvaro Gafriel Umur 10 Tahun, Desa Talang Tinggi dan Alzeina Umur 11 Bulan, Desa Kota Padang.Untuk mencegah DBD, masyarakat bisa melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, yaitu Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air, Mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Saat ini pihaknya terus melakukan edukasi agar masyarakat tahu bahwa fogging tidak menjadi pilihan pertama dalam pengendalian DBD dan kegiatan PSN selalu ditingkatkan dengan melibatkan warga secara aktif,agar perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
"Untuk diketahui juga oleh masyarakat untuk Fogging tidak bisa dilakukan semaunya,ataupun hanya untuk memumutus mata rantai Aedes aegypti saja,kami lakukan Fogging kalau sudah ada laporan yang terkena karena asap yang dikeluarkan oleh Fogging tidak bagus untuk kesehatan,"pungkas Didi.