Ternyata Penghuni Surga Bisa Bercocok Tanam,Begini Hasilnya

radarbengkulu.bacakoran.co  - Ada suatu kisah tentang penghuni surga yang minta izin ke Allah SWT untuk bercocok tanam. Namun, baru juga menabur benih ia sudah panen berlimpah.

Dikutip dari detikHikmahKisah kisah tersebut diceritakan dalam Shahih Bukhari dalam Kitab Tauhid bab Lakamu Ar-Rabi Ma'a Ahli Al-Jannah melalui riwayat Abu Hurairah RA. Ia mengatakan bahwa pada suatu ketika Rasulullah SAW menceritakan sebuah kisah, saat itu seorang Arab Badui duduk di hadapan beliau. Beliau bersabda,

BACA JUGA:Apakah Bisa Penghuni Surga Saling Menyapa dan Melihat Penghuni Neraka, Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Segar, Asam Pedas Ikan Tapah, Kuliner Khas Melayu Siak yang Kerap Disajikan Saat Acara Perayaan Besar

"Sesungguhnya di surga nanti ada seseorang yang meminta izin kepada Allah untuk membuka lahan pertanian." Allah bertanya kepadanya, "Bukankah engkau telah mendapatkan apa yang engkau inginkan?" Dia menjawab, "Ya, tetapi aku senang bercocok tanam."

 

Rasulullah melanjutkan, "Maka orang tersebut mulai menabur berbagai macam benih. Tanaman pun tumbuh besar, matang dan siap dipanen. Dalam waktu sekejap, buah dari tanaman ini sudah besar sebesar gunung." Allah berfirman, "Wahai anak Adam, petiklah karena apa pun tidak akan membuat engkau kenyang."

 

Orang Arab Badui itu berkata, "Demi Allah, dia pasti orang Quraisy, jika tidak pasti dari kaum Anshar, sebab mereka adalah para petani, sedangkan kami bukanlah petani." Rasulullah tersenyum mendengar hal itu.

 

Umar Sulaiman Al-Asyqar menjelaskan dalam Kitab Qashash al Ghaib fii Shahih al Hadits an-Nabawi sebagaimana diterjemahkan oleh Asmuni, penduduk surga yang diceritakan dalam hadits tersebut dulunya adalah seorang petani ketika di dunia. Banyak orang di surga yang merindukan kegiatan apa yang selalu mereka lakukan.

 

Dijelaskan lebih lanjut, ketika Rabbnya memberikan izin untuk itu, mereka langsung mengambil benih biji, lalu menyemainya di tanah surga. Tiba-tiba benih tumbuh seketika. Tangkainya langsung berbuah matang dan layak untuk dipanen dalam satu waktu. Buah tersebut juga bertumpuk menjadi seperti gunung.