Polisi Imbau Pemilik Truk Muatan TBS Kelapa Sawit Gunakan Jaring Penutup
Antrean angkutan TBS sawit di salah satu pabrik CPO di Mukomuko-Seno/RADAR BENGKULU-
RADAR BENGKULU, MUKOMUKO - Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Mukomuko mengimbau kepada seluruh pemilik truk yang bermuatan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ketika melintas di jalan raya agar menggunakan jaring untuk menutupi muatannya.
Hal itu diminta oleh Kepolisian untuk mengatisipasi terjadinya kecelakaan. Muatan TBS sawit yang tidak ditutup jaring mudah terjatuh dan bisa membahayakan pengendara lain.
Kepolisian sudah melakukan sosialisasi terkait penggunaan jaring penutup muatan angkutan TBS sawit di daerah ini.
"Ketika membawa buah sawit di jalan raya kendaraannya harus gunakan jaring untuk menutupi sawitnya karena bisa membahayakan pengguna jalan lainnya. Dan kita sudah mensosialisasikan kepada masyarakat dalam hal ini pemilik kendaraan yang memuat sawit," ungkap Kapolres Mukomuko, AKBP. Yana Supriyatna, S.IK., M.S.i melalui Kasatlantas, AKP. Rully Zuldh Fermana S.IK. M.Si didampingi KBO Lantas, IPDA Selamet ketika dikonfirmasi, kemarin.
BACA JUGA:Tim DESK Pilkada Mukomuko Bantu Sukseskan Penyelenggara Pilkada 2024
BACA JUGA:Badan Kesbangpol Kabupaten Mukomuko Tekan Angka Penyalahgunaan Narkotika Melalui Sosialisasi
Selain menggunakan jaring untuk menutupi sawit, diimbau juga ketinggian sawit dibatasi jangan terlalu tinggi. Hal ini sebagai upaya pencegahan terjadinya kecelakaan lalulintas dijalan raya.
"Kalau gunakan jaring kemudian ketinggian dibatasi akan aman dan membuat nyaman pengendara lain karena buah tidak akan jatuh," pungkasnya.
Salah seorang masyarakat, Masru warga Danau Nibung mengatakan bahwa terlihat kendaraan di daerah ini yang membawa sawit jarang ada yang menggunakan jaring untuk penutup sawit. Padahal dengan menggunakan jaring akan membuat rasa aman dan nyaman bagi pengendara lainnya.
"Kalau tidak gunakan jaring kemudian ketinggian sawit tidak dibatasi ketika di tanjakan ini sangat membahayakan pengendara lainnya, selain dikhawatirkan mobil tidak kuat nanjak buah bisa jatuh kan ini bahaya. Kita harapkan semua kendaraan yang membawa sawit menggunakan jaring," ungkapnya.
Masru juga menceritakan bahwa kendaraannya pernah hampir ditimpa tandan sawit yang jatuh dari atas truk saat ia melintas Jl. Danau Nibung.
"Mobil saya hampir. Tapi waktu itu truk sawitnya tidak jalan. Mereka sedang muat sawit. Kalau yang arah Danau ini kan, biasanya truk biasanya agak ngabil jalan. Nah waktu itu, saya sudah motong truk sawit yang lagi muatin buah sawit, ada 1 tandan sawit jatuh, untung gak kena," demikian Masru.