Ponsel dengan Teknologi Eco-Friendly, Apakah Bahan Daur Ulang Jadi Standar di Industri Ponsel?

Reporter: Naura |

Editor: Syariah m |

Rabu , 18 Dec 2024 - 10:47

Ponsel dengan Teknologi Eco-Friendly, Apakah Bahan Daur Ulang Jadi Standar di Industri Ponsel?-Poto ilustrasi-

Namun, penerapan teknologi ini juga menghadapi tantangan:

• Biaya Produksi Tinggi: Proses pengolahan bahan daur ulang sering kali lebih mahal dibandingkan menggunakan bahan mentah baru, terutama untuk skala besar.

• Ketahanan Material: Tidak semua bahan daur ulang memiliki kualitas yang sama dengan bahan baru, sehingga dapat memengaruhi durabilitas perangkat.

Apakah Pengguna Peduli dengan Ponsel Ramah Lingkungan?

Menurut survei dari Deloitte, lebih dari 60% konsumen ponsel di seluruh dunia mulai memperhatikan keberlanjutan sebagai salah satu faktor dalam memilih perangkat baru. Namun, mayoritas pengguna tetap mengutamakan performa, daya tahan baterai, dan fitur kamera daripada aspek lingkungan.

“Penggunaan bahan daur ulang adalah langkah maju yang signifikan, tetapi tidak cukup untuk menjadi alasan utama bagi konsumen mengganti perangkat mereka,” ujar analis teknologi dari Counterpoint Research.

ponsel dengan teknologi eco-friendly, apakah bahan daur ulang jadi standar di industri ponsel?                             
radarbengkulu.bacakoran.co - seiring meningkatnya kesadaran global terhadap isu lingkungan, industri teknologi mulai mengambil langkah untuk mengurangi dampak ekologis dari produk mereka. salah satu tren yang muncul adalah penggunaan bahan daur ulang dalam produksi ponsel. 
berbagai produsen besar, seperti apple, samsung, dan google, telah memperkenalkan perangkat yang memanfaatkan material ramah lingkungan, seperti aluminium daur ulang, plastik daur ulang dari laut, hingga logam hasil daur ulang dari limbah elektronik. 
baca juga:teknologi kamera selfie di bawah layar, bagaimana oppo dan samsung meningkatkan teknologi tak kasat mata ini?
baca juga:snapdragon gen 3 vs a17 bionic, prosesor mana yang lebih cepat untuk proyek editing?
namun, apakah ini cukup untuk menjadi standar baru di industri ponsel?
 
komitmen produsen terhadap bahan daur ulang
 
1. apple
 
apple menjadi salah satu pelopor dalam penggunaan bahan daur ulang. pada lini iphone terbaru, perusahaan ini mengklaim telah menggunakan 75% aluminium daur ulang untuk bodi perangkat, serta 100% elemen rare earth dalam komponen seperti taptic engine. selain itu, apple juga telah mengumumkan target untuk menjadi netral karbon pada seluruh rantai pasokan mereka pada 2030.
 
2. samsung
 
samsung telah meluncurkan program galaxy for the planet, yang mencakup inisiatif untuk menggunakan plastik daur ulang dari limbah laut pada lini galaxy s22 dan perangkat wearable. selain itu, samsung juga berkomitmen untuk menghilangkan plastik sekali pakai dalam kemasan mereka.
 
3. google
 
google pixel 8 dan pixel 8 pro telah menggunakan kaca dan aluminium daur ulang dalam desainnya. google juga memperluas program daur ulang perangkat untuk mengurangi limbah elektronik global.
 
 
manfaat dan tantangan bahan daur ulang di industri ponsel
 
penggunaan bahan daur ulang membawa berbagai manfaat:
 
• mengurangi limbah elektronik: limbah elektronik (e-waste) terus menjadi ancaman lingkungan. dengan mendaur ulang komponen dari perangkat lama, perusahaan dapat mengurangi kebutuhan untuk menambang bahan mentah baru.
 
• mengurangi jejak karbon: produksi bahan baru, seperti aluminium dan plastik, membutuhkan energi besar. daur ulang bahan yang sudah ada membantu mengurangi emisi karbon secara signifikan.
 
 
namun, penerapan teknologi ini juga menghadapi tantangan:
 
• biaya produksi tinggi: proses pengolahan bahan daur ulang sering kali lebih mahal dibandingkan menggunakan bahan mentah baru, terutama untuk skala besar.
 
• ketahanan material: tidak semua bahan daur ulang memiliki kualitas yang sama dengan bahan baru, sehingga dapat memengaruhi durabilitas perangkat.
 
 
apakah pengguna peduli dengan ponsel ramah lingkungan?
 
menurut survei dari deloitte, lebih dari 60% konsumen ponsel di seluruh dunia mulai memperhatikan keberlanjutan sebagai salah satu faktor dalam memilih perangkat baru. namun, mayoritas pengguna tetap mengutamakan performa, daya tahan baterai, dan fitur kamera daripada aspek lingkungan.
 
“penggunaan bahan daur ulang adalah langkah maju yang signifikan, tetapi tidak cukup untuk menjadi alasan utama bagi konsumen mengganti perangkat mereka,” ujar analis teknologi dari counterpoint research.
 
masa depan ponsel ramah lingkungan
 
untuk menjadikan bahan daur ulang sebagai standar di industri ponsel, dibutuhkan kolaborasi antara produsen, pemerintah, dan konsumen:
 
• regulasi: beberapa negara, seperti uni eropa, mulai mewajibkan perusahaan untuk menggunakan bahan daur ulang dalam perangkat elektronik.
 
• edukasi konsumen: produsen harus aktif mengedukasi konsumen tentang pentingnya memilih perangkat ramah lingkungan.
 
• inovasi teknologi: dengan teknologi yang lebih canggih, biaya pengolahan bahan daur ulang dapat ditekan, sehingga penerapannya menjadi lebih luas.
 
kesimpulan
 
dilansir dari the verge, penggunaan bahan daur ulang dalam ponsel adalah langkah penting menuju industri teknologi yang lebih berkelanjutan. 
 
meskipun belum menjadi standar di seluruh lini produk, tren ini menunjukkan bahwa produsen semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari perangkat mereka.
 
namun, untuk mewujudkan standar global, diperlukan upaya bersama untuk mengatasi tantangan yang ada, termasuk edukasi konsumen dan investasi dalam teknologi daur ulang. apakah bahan daur ulang akan menjadi norma di industri ponsel? waktu yang akan menjawab.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, RABU 18 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan