Nikmatnya Bubur Hintalu Karuang: Makanan Tradisional Khas Kalimantan Tengah yang Cocok Dijadikan Menu Diet

Reporter: Eka purnama |

Editor: Syariah m |

Kamis , 28 Nov 2024 - 09:29

Makanan Tradisional Khas Kalimantan Tengah-Ist-

nikmatnya bubur hintalu karuang: makanan tradisional khas kalimantan tengah yang cocok dijadikan menu diet                             
 
radarbengkulu.bacakoran.co - satu lagi kuliner tradisional yang selalu dicari dan diminta oleh masyarakat kota palangkaraya yang indah adalah bubur hintalu karuang.
mengutip dari sumber tribunnews, bubur ini merupakan makanan bubur yang berasal dari banjar dan merupakan masakan khas masyarakat kalimantan tengah dan harus dijaga keberadaannya.
baca juga:jadah bakar, makanan tradisional yang bergizi ini kurang diminati oleh kalangan anak muda
baca juga:bekasam, makanan tradisional khas sumatera selatan menawarkan cita rasa unik dan menggugah selera
bahan utamanya adalah tepung ketan, diolah dengan air dan bahan lainnya menjadi adonan berbentuk bola-bola kecil.
 
kemudian rebus hingga matang hingga membentuk bola-bola nasi yang empuk dan kenyal.
 
bubur hintalu karuang bentuknya bisa disebut telur kelelawar. karena dalam bahasa banjar, hintalu artinya telur dan karuang artinya kelelawar.
 
makanan ini bisa menjadi pilihan menu diet karena buburnya yang kental dan bergizi.
 
rasanya yang enak dan manis juga menjadikannya pilihan favorit para pecinta makanan manis.
 
bubur ini kini bisa didapatkan di warung bubur mama nia di jalan rta milono, tak jauh dari bundaran burung palangka raya.
 
hanya dengan rp 5.000 hingga rp 10.000 saja, kamu sudah bisa menikmati bubur yang empuk dan nikmat ini.
 
bagi penderita gangguan pencernaan, masakan ini sangat cocok, karena tekstur bubur yang halus membuatnya mudah dicerna.
 
tak hanya bubur hintalu karuang, menu lain yang tak kalah lezatnya seperti bubur sumsum, bubur gunting, bubur rendang, bubur kacang hijau, bubur mutiara, dan bubur ketan hitam.
 
pemilik kedai bubur mama nia mengatakan sebagian besar pelanggan membeli pada pagi dan sore hari, dan pembeli kurang berminat pada sore hari.
 
“dulu sebelum covid, pesanannya salah satunya dari tni sebesar rp 2 juta, tapi sekarang setelah covid pesanannya tidak seramai dulu,” ujarnya.
terungkap pula, meski di masa muda banyak pengunjung, namun di masa tua jumlah pembelinya menurun karena daya beli masyarakat menurun, meski begitu masih selalu ada orang yang membeli dari pelanggan tetap.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, KAMIS 28 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan