Cari Investor, Kembangkan Budidaya Bawang Merah di Lahan 50 Hektar, Lokasi Selagan Raya
Kadistan Mukomuko, Pitriyani, S.Pt--
"MoU dengan Pemkab Solok Sumatera Barat itu, bukan saja soal memasok bawang dan cabai dari Solok ke Mukomuko, tapi juga transfer ilmu dan teknologi budidaya bawang merah yang memang Solok sudah sangat berkembang," terang Pitriyani.
Perlu diketahui, sambungnya, komoditi pertanian, bawang merah dan cabai sekarang ini masih menjadi penyumbang inflasi daerah Mukomuko. Harga bawang dan cabai di Mukomuko kadang melejit naik lantaran faktor ketersediaan barang yang kerap menipis di dalam daerah.
"Makanya, MoU dengan Pemkab Solok beberapa hari lalu, solusi jangka pendek dan jangka panjang pasokan bawang dan cabai untuk Mukomuko. Jangka pendeknya, Solok siap memasok bawang ke Mukomuko dan kita memasok daging ke Soslok. Jangka panjang, Solok siap membantu Mukomuko mengembangkan budidaya bawang merah," bener Pitriyani.
"Saya berharap, program ini dapat berkelanjutan. Karena untuk mewujudkan Mukomuko menjadi produsen bawang merah, butuh waktu cukup panjang. Tidak bisa sekaligus. Seperti Solok, sekarang menjadi produsen bawang merah terbesar ke dua di Indonesia, butuh waktu sampai 10 tahun. Sekali memulai mereka terus berkelanjutan," demikian Kadistan.