Khutbah Jumat: Mengapa Ada Ujian dalam Kehidupan?

H. Syahidin, Lc., MA.Hum-dok/RADAR BENGKULU-

Pun ketika merasa berada dalam kebaikan, kehidupan yang nikmat, tak kekurangan, serba cukup, ia akan menyadari ada orang-orang yang tidak seberuntung dirinya. Dari situ lahir empati dan kepedulian terhadap orang-orang yang tak mampu, lalu ia menjadi orang yang ringan tangan memberi tanpa pamrih serta berbuat semampunya untuk membantu.

Orang seperti itulah yang dimaksud oleh Rasulullah sebagai mukmin sejati yang beruntung di dunia dan di akhirat nanti. Allah berfirman yang artinya: “Sungguh mengagumkan perihal orang mukmin; semua hal yang menimpa mereka membuahkan kebaikan yang itu tidak didapatkan oleh selainnya: jika ia mengalami kelapangan atau kebaikan ia bersyukur, maka itu baik buatnya. Dan, jika ia mengalami kesempitan atau keburukan ia bersabar, maka itu juga baik buatnya.” (HR Muslim).

Orang beriman pasti akan diuji dengan keburukan dan kebaikan selama ia masih hidup. Hal itu tidak lain untuk meningkatkan derajatnya di sisi Allah serta membuatnya menjadi pribadi yang tangguh dan penuh empati terhadap sesama manusia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan