RADAR BENGKULU – Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto menyatakan bahwa komposisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Provinsi Bengkulu bisa berbeda tergantung pada siapa yang akan terpilih sebagai Gubernur Bengkulu.
Ia menekankan bahwa, jika pasangan Rohidin-Meriani (ROMER) yang menang, penyusunan AKD akan lebih stabil.
Sebaliknya, jika pasangan Helmi-Mian keluar sebagai pemenang, maka kemungkinan besar akan ada perubahan dalam penyusunan AKD.
"Sebentar lagi kita akan menghadapi kontestasi besar, yaitu Pemilihan Gubernur Bengkulu, dan siapa yang akan menang nanti belum tahu. Mudahan-mudahan yang menang nanti sesuai dengan harapan kita bersama. Tapi harapan kita bersama belum tentu sama. Tentu kami ingatkan, kalau nanti yang menang ternyata ROMER, mungkin semuanya termasuk aman. Tapi kalau nanti yang menang Helmi - Mian, pasti ada perubahan," ungkap Suharto dalam kata sambutannya saat sidang paripurna ke-3 DPRD Provinsi Bengkulu pada Rabu 30 Oktober 2024.
BACA JUGA:Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Dorong Pembentukan AKD, Upayakan Dengan Pola Musyawarah dan Mufakat
BACA JUGA:Pembahasan AKD DPRD Provinsi Bengkulu Dikebut, Tatib Lama Jadi Opsi
Meskipun Fraksi Gerindra belum mendapat posisi pimpinan dalam AKD, Suharto menegaskan bahwa hal ini bukan masalah bagi partainya.
Menurutnya, Partai Gerindra telah menunjukkan kekuatannya dengan memenangkan Pemilu 2024 secara nasional, dan posisi strategis di tingkat pusat sudah menjadi pencapaian yang cukup signifikan bagi partai.
“Kami dari Fraksi Gerindra tidak menduduki unsur pimpinan dalam AKD bukanlah hal yang merisaukan. Sebab, partai kami telah menjadi pemenang di Pemilu 2024. Presiden kita adalah bapak kita, pembina kita, yaitu Bapak Prabowo Subianto,” katanya dengan penuh keyakinan.
Suharto menambahkan, kemenangan di tingkat nasional merupakan bukti kuat akan dukungan masyarakat pada Gerindra. Hal ini, katanya, sudah menjadi landasan dan semangat bagi mereka untuk terus mengabdi pada masyarakat di Provinsi Bengkulu, meski tanpa posisi pimpinan di tingkat lokal.
BACA JUGA:Peningkatan PAD Tidak Signifikan, Pimpinan DPRD Provinsi Diminta Segera Berkolaborasi
BACA JUGA:Pengesahan Pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu Diupayakan Sebelum Pelantikan Presiden Baru
Di hadapan seluruh anggota DPRD, Suharto menyerukan agar kepentingan dalam penyusunan AKD tidak menimbulkan perpecahan. Menurutnya, menjaga persatuan dan soliditas diantara para anggota dewan jauh lebih penting daripada memperebutkan posisi di AKD.
Ia berharap, dinamika politik yang terjadi tidak merusak harmoni dalam bekerja untuk masyarakat.
“Mari kita kemas semangat kebersamaan ini dalam nilai gotong royong dan berlandaskan pada Pancasila serta UUD 1945. Jangan sampai perebutan AKD ini justru memicu polemik yang kurang baik. Kita harus berfokus pada satu tujuan: membangun daerah tercinta kita ini,” tegas Suharto.