radarbengkulu.bacakoran.co - Pencemaran lautan oleh plastik telah menjadi masalah global yang serius. Di antara jenis pencemaran plastik yang paling berbahaya adalah microplastic, yakni partikel plastik kecil yang berukuran kurang dari 5 mm.
Meski ukurannya kecil, dampaknya sangat besar, baik terhadap ekosistem laut maupun kesehatan manusia. Microplastic yang mengalir ke lautan berasal dari berbagai sumber, seperti pakaian sintetis, ban kendaraan, kosmetik, serta degradasi sampah plastik yang lebih besar.
Dalam beberapa dekade terakhir, ancaman ini semakin disorot karena efeknya yang meluas dan sulit terkontrol.
Apa Itu Microplastic?
BACA JUGA: 7 Alasan Terong Menjadi Sayur yang Baik Untuk Penderita Diabetes
BACA JUGA:Trufel: Delikasi Alam yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan
Microplastic adalah potongan kecil plastik yang terbentuk akibat penguraian plastik yang lebih besar atau berasal langsung dari produk berbasis plastik, seperti mikrogranula yang digunakan dalam produk kosmetik atau pembersih wajah.
Karena ukurannya yang sangat kecil, microplastic sering kali lolos dari sistem filtrasi air dan akhirnya berakhir di lautan. Diperkirakan, sekitar 8 juta ton plastik mengalir ke lautan setiap tahun, dan sebagian besar berakhir menjadi microplastic.
Dampak Microplastic pada Ekosistem Laut
Microplastic menjadi ancaman serius bagi hewan laut. Satwa seperti ikan, burung laut, kura-kura, dan mamalia laut sering kali tanpa sengaja memakan microplastic yang mengapung di permukaan air.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Exeter menemukan bahwa hampir 700 spesies laut telah terdampak oleh pencemaran plastik, termasuk microplastic.