"Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang kesulitan maka Allah memberi kemudahan kepadanya di dunia dan akhirat."
Terkait hadits itu, Ibnu Rajab mengatakan, "Ini menunjukkan bahwa kesulitan bisa jadi terjadi di akhirat, karena Allah menjelaskan bahwa hari kiamat adalah hari yang sulit dan tidak mudah bagi orang-orang kafir. Ini menunjukkan bahwa hari kiamat itu mudah bagi selain mereka."
Beratnya kesulitan yang terjadi pada hari kiamat turut dijelaskan Musthafa Dib Al-Bugha dalam kitab Al-Wafi fi Syarh Al-Arbain An-Nawawiyyah melalui hadits yang berbunyi,
"Allah mengumpulkan manusia yang hidup pada masa awal dan akhir di satu tempat. Pada saat itu mereka mendengarkan penyeru, pandangan menembus mereka, dan matahari mendekat sehingga manusia mengalami kegelisahan dan kesusahan yang tidak sanggup mereka pikul. Lalu orang-orang berkata kepada sesamanya, 'Tidakkah kalian mencari apa-apa yang mengantar kalian? Tidakkah kalian melihat siapa yang memberi kalian syafaat kepada Tuhan kalian?'"
Dalam hadits lain yang diriwayatkan Aisyah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Kalian dikumpulkan dengan telanjang kaki, telanjang badan, dan belum dikhitan."
Aisyah RA bertanya, "Wahai Rasulullah SAW apakah perempuan dan laki-laki saling melihat di antara mereka?"
Rasulullah SAW menjawab, "Wahai Aisyah, kondisinya terlalu berat bagi mereka untuk saling melihat." (Muttafaq 'Alaih)
Amalan yang Meringankan Kesulitan di Hari Kiamat