radarbengkulu.bacakoran.co - Musim hujan membawa dampak positif bagi lingkungan, seperti meningkatkan ketersediaan air dan membantu pertumbuhan tanaman.
Namun, di balik itu, musim ini juga dikenal sebagai masa di mana populasi nyamuk meningkat pesat, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyebaran penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk.
BACA JUGA:Hadiri Rakerda MUI 2024, Pjs Bupati Dorong Sinergi untuk Pembangunan Berkelanjutan
BACA JUGA:Disperindag Mukomuko Kirim 30 Milenial Latihan Membantik ke Padang
Beberapa penyakit berbahaya seperti demam berdarah, malaria, zika, dan chikungunya menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan risiko selama musim hujan dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencegahnya.
1. Kondisi Ideal untuk Berkembang Biak
BACA JUGA:Paripurna Pelantikan Pimpinan DPRD Kabupaten Kaur Masa Jabatan 2024-2029 Tuntas
Selama musim hujan, banyak genangan air terbentuk di lingkungan sekitar, seperti di pot bunga, talang air, ban bekas, atau wadah air lainnya. Genangan air ini menjadi tempat sempurna bagi nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak.
Spesies nyamuk seperti Aedes aegypti, yang membawa virus demam berdarah dan zika, sangat bergantung pada air tergenang untuk menyelesaikan siklus hidupnya. Dalam waktu singkat, populasi nyamuk dapat meningkat drastis, sehingga memperbesar peluang penyebaran penyakit.